Monday

Aplikasi PRIMA Persembahan IDAI Hadir Untuk Anda Dan Buah Hati Anda

Sabtu tanggal 23 Juli 2016 bertepat di Gedung Kiara, RSCM, Mba Chichi mewakili IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia)  mengundang saya via email untuk menghadiri peluncuran Aplikasi PRIMA versi orangtua sekaligus:

Live streaming dengan anggota IDAI di 3 cabang: Jawa Barat (Bandung), Jawa tengah (Solo), Jawa Timur (Surabaya), tiga dokter anak yang menjadi pembicara:
  • DR.dr.Aman Pulungan, Sp.A (K)
  • Dr. Antonius Pudjiadi, Sp.A (K)
  • Dr.Bernie Mediae, Sp.A
“Bincang Santai – Seribu Hari Pertama Kehidupan Optimal, Masa Depan Anak Indonesia Cemerlang”

Wah, langsung saya acc dong karena temanya keren. Pas banget buat saya, karena saya seorang ibu dengan 4 anak ( no 3 alm), yang mana usia si bungsu baru 20 bulan. Perkembangannya penting sekali dong dipantau. 

Maka datang lah saya ke acara tersebut ditemani suami dan si bungsu Pendar karena kami para blogger diperbolehkan membawa buah hati. Di sana juga banyak blogger dan undangan lain yang membawa buah hati mereka. Sudah disediakan playground dengan beberapa mba cantik yang menemani sehingga orangtua dapat mengikuti seminar dengan baik..


Presentasi Pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan

Tentang pentingnya 1000 hari pertama kehidupan anak dibawakan oleh DR.dr.Aman Pulungan, Sp.A (K) dan saya menyimaknya dengan serius sebab saat ini putra bungsu saya, Pendar sedang berada pada periode 1000 hari tersebut.

Seribu hari pertama kehidupan adalah periode 270 hari (9 bulan) selama kehamilan dan 730 hari pertama (2 tahun) pada kehidupan bayi setelah dilahirkan. Biasanya periode ini disebut dengan periode emas (Window Opportunity).  Pada periode window opportunity  terjadi proses tumbuh kembang anak yang sangat pesat dan tidak terjadi pada masa lain.

Selain nutrisi tentu saja stimulasi sejak dalam kandungan hingga usia 2 tahun yang merupakan masa depan anak cemerlang. Orangtua lah yang berperan penting dalam mengetahui tanda-tanda negatif pada janin atau pun anak mereka sebelum ditangani oleh ahli medis (dokter), sebab tanda-tanda negatif yang diketahui sejak dini akan lebih mudah untuk ditangani. 

Tiga faktor penting harus dipantau orangtua:
  1. Pertumbuhan fisik
  2. Stimulasi
  3. Nutrisi.
Kondisi tidak pahaman ini di Indonesia harus diwaspadai karena Indonesia sendiri masih banyak masalah gizi buruk yang menyebabkan anak tidak tumbuh sempurna, tinggi badan kurang. Karena dalam data yang ada Indonesia ternyata masuk dalam 5 besar jumlah anak stuning. Lalu siapa yang dipersalahkan?

Apakah hanya mengharap semua beres ditangan tenaga medis? Sementara perlu diketahui dokter anak yang ada sekarang di Indonesia masih sedikit, dan anak-anak yang lahir jumlahnya terus bertambah menjadi semakin banyak. Maka dari itu,  DR.dr.Aman Pulungan, Sp.A (K) mengatakan bahwa peran utama orangtua terhadap kesehatan anak sedini mungkin sangat penting dan orangtua memiliki potensi besar untuk mendeteksi dini tanda keterlambatan tumbuh kembang anak.

Memantau Tumbuh Kembang Anak

Untuk itu orang tua harus perlu tahu cara memantau tumbuh kembang anak setidaknya secara dasar memahami, seperti apa cara memantau perkembangan anak itu?
  • Pertumbuhan:
Bertambahnya ukuran serta jaringan tubuh sehingga ukuran fisik dan bentuk tubuh bertambah Pertumbuhan diukur dengan berat dan tinggi tubuh anak.
  • Perkembangan
Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh dalam hal kemampuan gerak kasar gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi, mandiri.


Sebagai orangtua anda juga dapat melakukan memantauan sendiri sehingga cepat diketahui jika ada pertumbuhan yang menyimpang. Alat-alat yang dibutuhkan dalam pemantau Tumbuh Kembang Anak adalah:
  • Kartu Menuju Sehat (KMS) atau Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
  • Timbangan berat badan
  • Alat ukur tinggi
  • Pita pengukur kepala
  • Grafik pertumbuhan anak untuk berat badan, panjang atau tinggi badan, dan lingkar kepala 
  • Berikut ini tahap-tahap yang bisa dijadikan acuan:
Timbangan Berat Badan


Sumber Gambar Google
  • Timbangan bayi digunakan sampai anak berusia 2 tahun selama anak masih bisa berbaring atau duduk
  • Letakkan timbangan pada meja yang datar dan tidak mudah goyang
  • Posisi jarum atau angka harus pada angka 0
  • Bayi sebaiknya telanjang atau berbaju tipis tanpa topi, kaus kaki maupun diapers
  • Baringkan bayi dengan hati-hati, lihat jarum timbangan sampai berhenti
  • Bila bayi terus bergerak, perhatikan gerakan jarum, bac aangka di tengah-tengah antara gerakan jarum kanan dan kiri
  • Penimbangan dapat dilakukan ebanyak 2-3 kali dan anda ambil nilai rata-ratanya
Menggunakan Timbangan Injak


Sumber Gambar Google
  • Letakkan timbangan di lantai yang datar sehingga tidak bergerak
  • Posisi jarum atau angka harus pada 0
  • Anak sebaiknya memakai baju tipis tanpa atribut lainnya seperti alas kaki, dll
  • Anak berdiri di atas timbangan tanpa dipegangin
  • Lihat jarum timbangan sampai berhenti
  • Bila anak terus bergerak, perhatikan gerakan jarum., baca angka di tengah-tengah antara gerakan jarum kanan-kiri
  • Penimbangan dapat dilakukan sebanyak 2-3 kali dan ambil nilai rata-ratanya

Pengukuran Panjang Badan (PB) atau tinggi Badan (TB)


Cara mengukur panjang badan dengan posisi berbaring




  • Sebaiknya dilakukan oleh dua orang
  • Bayi dibaringkan telentang pada alas datar
  • Kepala bayi menempel pada pembatas angka 0
  • Petugas 1 kedua tangan memegang kepala bayi agar tetap menempel pada pembatas angka 0 (pembatas kepala)
  • Petugas 2 tangan kiri menekan lutut bayi agar lurus, tangan menekan batas kaki ke telapak kaki.
  • Petugas 2 membaca angka di tepi luar pengukur.
Cara mengukur tinggi badan dengan posisi berdiri (untuk anak yang sudah dapat berdiri)


Sumber Gambar Ciricara.com
  • Anak Anda tidak memkai sandal atau sepatu
  • Berdiri tegak menghadap ke depn.
  • Punggung, pantat, dan tumit menempel pada tiang pengukur.
  • Turunkan batas atas pengukur sampai menempel di ubun-ubun.
  • Baca angka pada batas tersebut.
  • Pengukuran lingkar kepala
  • Tujuan pengukuran LK adalah untuk mengetahui lingkar kepala anak dalam batas normal atau di luar batas normal. Jadwal pengukuran disesuikan dengan usia anak Anda.
Untuk mengukur lingkar kepala perlu dilakukan cara sebagai berikut:


Sumber Gambar dokteranaku.net
  • Alat pengukur dilingkarkan pada kepala anak anda melewati dahi, menutupi alis mata, di atas kedua telinga, dan bagian belakang kepala yang menonjol, tarik agak kencang sehingga pas melingkai kepala anak anda.
  • Baca angka pada pertemuan dengan angka 0.
  • Tanyakan tanggal lahir dan usia anak.
  • Pengukuran dapat dilakukan lebih dari 1 kali, dan diambil pengukuran terbesar.
  • Hasil pengukuran dicatat pada grafik lingkar kepala menurut usia dan jenis kelamin anak anda.
  • Buat garis yang menghubung
  • Sebaiknya ada yang memegangi kepala bayi agar tetap menempel pada pembatas angka 0 (pembatas kepala)
Solusi Pertanyaan Orangtua terhadap Kondisi Anak
Lalu bagaimana orangtua bisa mengetahui sejak dini tanda-tanda negatif pada anak setelah bisa memantau dengan peralatan dan step-step yang dilakukan seperti di atas? Apakah sebentar-sebentar harus ke ahli medis? Atau cemas perkepanjangan pada hal-hal yang sebenarnya masih diambang normal, atau membiarkan tanda-tanda negatif pada anak begitu saja sehingga kemudian di luar kendali tahu-tahu anak terlambat untuk ditangani?

Baiklah, tidak semua orangtua mudah mendapatkan info tentang kesehatan, tumbuh kembang anak dengan mudah karena tidak semua orang suka membaca buku-buku pemandu kesehatan anak, tidak semua orangtua berlangganan majalah kesehatan anak, dan tidak semua hal yang menjadi pertanyaan ada di dalam satu buku atau satu edisi majalah. karena itu lah IDAI meluncurkan Aplikasi Digital PRIMA yang bertujuan membantu orangtua memantau tumbuh kembang anak.

Mengenal Aplikasi Prima

Setelah diberi penjelasan cara memantau tumbuh kembang anak, mari lah kita mengenali aplikasi PRIMA. Aplikasi yang diluncurkan pada acara ini, tepat ditanggal Hari Anak Nasional. Yang merupakan program IDAI untuk membangun anak bangsa Indonesia. Cara  mengaksesnya mudah banget, Insaallah siapa saja bisa hanya dengan menggunakan ponsel androit.



Langkah-langkah instaasi Aplikasi PRIMA (ANDROID)
  1. Akses “Play Store” pada perangkat berbasis android
  2. Ketik kata kunci PRMA pada panel pencarian
  3. Pilih ikon Aplikasi PRIMA dengan logo Ikata Dokter Anak Indonesia (IDAI)
  4. Klik tombol INSTALL
  5. Tunggu Proses Instalasi hingga selesai
  6. Aplikasi PRIMA siap digunakan
Setelah Aplikasi PRIMA di Install, jangan lupa untuk mendaftarkan diri anda ya, jadi member PRIMA sehingga bisa terus mengakses dan mengetahui tentang:
  • Jadwal imunisasi
  • Grafik pertumbuhan WHO dan CDC
  • Tahap perkembangan anak
  • Kuisoner kunjungan ke dokter
  • Materi edukasi orang tua
  • Skrining
Waaah, lengkap banget kan dan semua itu bisa dilakukan sambil duduk santai atau pun mengasuh anak tanpa perlu harus antri dulu ke dokter. Hal-hal kecil kadang tidak harus buru-buru ke dokter kan tapi kita ketahui dulu apakah ini sudah perlu ke dokter atau masih diambang aman.

Dan, jika ternyata perlu ke dokter tidak dalam kondisi telat karena sudah tahu sebelumnya. Karena itu, yuk gabung bersama PRIMA. Caranya ikuti langkah berikut:
  1. Tampilan halaman pembuka
  2. Halaman selamat datang, kemudian menuju halaman masuk, dengan pilihan untuk DOKTER dan ORANGTUA, kita bisa tekan pilihan ORANGTUA
  3. Tekan Pilihan DAFTAR pada halaman selanjutnya
  4. Mengisi semua isian data yang sudah tersedia
  5. Apabila pendaftaran berhasil, maka akan muncul halaman pop up. Ketika memilih OK, aplikasi otomatis menuju ke email anda untuk konfirmasi
  6. Setelah melakukan konfirmasi dengan meneka tautan ke email, anda akan diarahkan kembali ke aplikasi PRIMA untuk melakukan log in pertama kali
  7. Sebelum log in bacalah seksama isi pernyataan tentang penggunaan aplikasi PRIMA, lalu tekan lanjut untuk proses selanjutnya.
  8. Saat log in, Anda akan menggunakan NAMA PENGGUNA atau alamat email untuk masuk aplikasi. Lalu tekan pilihan masuk.
  9. Bisa juga untuk Tutorial Aplikasi PRIMA bisa di lihat di bawah ini.

Mudahkan?

Mudah banget, sebab ketika saya menginfokan aplikasi PRIMA ini ke teman-teman, mereka langsung bisa akses-mendaftar dan melakukan. Alhamdullilah, sambutan mereka bagus dan merasa PRIMA ini memang diperlukan para orangtua.

Testimoni Aplikasi PRIMA


Masukan Buat APLIKASI PRIMA

Agar lebih lengkap lagi dan lebih memenuhi kebutuhan para orangtua akan info perkembangan buah hatinya, saya mau memberi sedikit masukan untuk Aplikasi PRIMA:
  1. Dibuat klub para orangtua sharing bersama di aplikasi Prima sehingga bisa saling berbagi ilmu parenting juga, dll
  2. Ada merk-merk vaksin dan rumah sakit atau tempat yang recomend buat imunisasi si kecil
  3. Artikel terupdate kegiatan IDAI
  4. Ada info program seminar-seminar IDAI yang bisa diikuti orangtua
  5. Pada setiap masalah, seperti misalnya anak kelebihan berat badan (BB) atau anak yang kekurangan berat badan, ada tips solusinya sehingga orangtua benar-benar mendapat info yang lengkap terkait dengan masalah tersebut.
  6. Ada ruang special P3K yaitu ruang dimana jikan anak dalam kondisi sakit tidak berbahaya seperti: Demam ringan, batuk&pilek, diare ada solusinya untuk penanganan di rumah sebelum ke dokter.
  7. Ada materi special untuk anak yang berkebutuhan khusus sehingga semua orangtua baik yang memiliki anak normal dan special akan sama-sama menyambut kehadiran Aplikasi Prima
 Dan, selain masukan di atas, ternyata yang mau daftar atau gabung ke Aplikasi PRIMA banyak juga yang mengalami kendala seperti ini. Mungkin pihak IDAI bisa segera menangani apa penyebabnya, agar para orangtua yang ingin gabung berjalan lancar.

Kendala saat akan mendaftar member PRIMA



Namun lepas dari itu terima kasih IDAI atas sumbangsihnya meluncurkan Aplikasi PRIMA


2 comments:

  1. Asik banget ya ada aplikasi kayak gini.

    ReplyDelete
  2. cuman mau mengomentari anak yang di foto itu, masih 5 bulan kayak dah 2 tahun gedenya he he.. rahasianya apa bun?

    ReplyDelete