OATBITS: Tradisi Minum Teh Keluarga
Sejak kecil minum teh manis
hangat bersama keluarga sudah ada, pertama diturunkan dari Kakek di Yogya lalu
menurun pada Ibu saya dan kini pada keluarga kecil saya. Jadi seperti sebuah
tradisi menikmati teh manis hangat bersama keluarga. Rasanya ada yang kurang
jika hal ini tidak kami lakukan, biasanya di pagi hari atau sekedar kumpul
keluarga besar. Tapi di bulan ramadhan minum teh manis hangat jadi dilakukan
malam hari, yaitu begitu berbuka puasa.
Kami berkumpul, sebelum
menikmati makan besar seperti nasi dan lauknya, kami lebih dahulu berbuka
dengan segelas teh manis hangat. Selain bagus buat kesehatan, rasa manis atau
gula dalam teh bisa menjadi tambah tenaga setelah seharian berpuasa. Oya,
mengenai tradisi minum teh banyak sekali kenangan indah yang masih saya ingat
dengan baik.
Keluarga Kakek&Nenek Yogya
Kakek saya tinggal di
Yogyakarta, tepatnya desa Jejeran. Rumah kakek membelakangi persawahan, jadi
begitu kami membuka jendela akan melihat bentangan sawah yang luas dan hijau.
Nah, letak meja makan menghadap jendela itu, di meja makan ini Kakek dan Nenek
sering menghabiskan waktu bersama di pagi hari sebelum melakukan rutinitas
masing-masing: Kakek menjaga toko kembang gula (permen) dan Nenek menjajakan kain
batik serta perhiasan perak.
Mereka minum teh manis
hangat ditemani sepiring jadah (uli) goreng yang ditaburi serundeng gurih
sambil ngobrol panjang lebar, jika kami datang berlibur minum teh di pagi hari
jadi suasana yang hangat dan ramai. Ada saja yang jadi bahan obrolan atau cerita
yang membuat kami begitu dekat sehingga ketika Kakek pergi lebih dahulu, terasa
benar kehilangannya. Begitu juga ketika menyusul kepergian Nenek, tapi kenangan
kedekatan kami tidak akan terlupakan hingga sekarang. Bahkan jadi hal yang
merindukan untuk tetap mengunjungi Yogya.
Keluarga Ibu
Sementara ketika masih
bersama Ibu, minum teh manis hangat di pagi hari paling suka ditemani dengan pisang
rebus, biasanya hasil panen di kebun belakang atau sepiring camilan aneka rupa
yang dibeli dari pedagang kue keliling. Kami minum teh manis hangat dan camilan
sebagai sarapan sebelum berangkat ke sekolah, kecuali hari libur acara minum
teh manis hangat jadi anjang cerita berbagai hal. Ayah dan Ibu jadi pendengar
terbaik anak-anaknya: Saya dan adik-adik yang sibuk saling menceritakan hal
yang menarik, tidak jarang juga kami bertengkar kecil berebut cerita lalu damai
lagi.
Keluarga Kecil Saya
Setelah berkeluarga
saya menurunkan tradisi minum teh manis hangat ke suami dan anak-anak. Cuma ada
satu hal yang sedikit membuat ragu begitu hadir si kecil Pendar yang kini
berusia 19 bulan, batita ini selalu ingin ikut-ikutan menikmati acara minum teh
manis hangat bersama tapi...camilan apa yang aman buatnya? Yang sehat dan
praktis, karena saya jarang sempat buat camilan sendiri. Seringnya beli,
goreng-gorengan beli atau jajanan lain kan belum tentu aman buat Pendar.
Minyaknya, kandungan perisa lainnya.
Mengenal Oatbits
Hingga suatu hari kami ke supermarket yang
tidak jauh dari rumah dan menemukan Oatbits, langsung jatuh hati pada
kemasannya yang cantik, apalagi ada kandungan oat yang setahu saya mudah
mengenyangkan dan kebetulan Mpasi sarapan pagi Pendar Oat. Maka langsung saya
baca komposisinya, selain mengandung oat, juga minyaak nabati, dll. Terdapat
juga manfaat memenuhi kebutuhan akan
serat karena memiliki kandungan serat lebih tinggi dari gandum biasa-baik buat
pencernaan, mengandung vitamin B untuk energi, antidioksidan dan kaya vitamin.
Sumber gambar: #Oatbitsku |
Terjangkau banget kan
harganya selain kandungannya sehat? Pendar yang asyik di troli belanjaan
langsung deh meraih Oatbits dan minta dibukakan-padahal banyak loh aneka
camilan lainnya selain Oatbits, tetapi dia memilih Oatbits. Dipilih yang
kismis-mungkin karena warnanya menarik-cerah, mau tahu gimana responnya?
Hap! Hahahaah..begitu
dibuka, diambil isinya sekeping, langsung deh dikunyah sampai habis sebelum
dibawa ke meja kasir. Penasaran karena Pendar langsung lahap begitu maka saya ikutan
mencobanya..kresss! Garing banget, oatnya terasa-gandu yang utuh, manis
kismisnya nyata karena dibagian biskuitnya memang terselip beberapa kismis
kering. Saya pun mengambil varian rasa yang saya sebutkan di atas, memasukkan
ke troli dan siap dibawa ke meja kasir, termasuk bungkus kosong yang sudah
dihabiskan Pendar. Sampai Mba kasir tersenyum simpul dan berkata, “Dedek
ganteng, doyan Oatsbits ya?
Minum Teh Manis Hangat
Bersama keluarga dan Oatbits
Dan, kini jadilah Oatbits
sebagai camilan pendamping kami minum teh manis hangat. Kalau sebelumnya
camilan yang kami konsumsi sering disembunyikan dari jangkauan Pendar maka
sekarang kami hidangkan di piring hingga Pendar bebas menjangkaunya tanpa rasa
kawatir.
Kebayangkan serunya?
Saya dan suami duduk
menikmati teh, sementara ketiga anak kami: Lintang ( 10.6th), Pijar ( 8th),
Pendar (19 bulan) asyik ikutan minum teh dan menikmati Oatbits sesuai selera
mereka masing-masing. Mba Lintang lebih suka Oatbits Stawberry dan Yogurt, Mas
Pijar suka yang kismis dan Pendar suka semua rasa sehingga dia sibuk mengganggu
jatah milih kakak-kakaknya. Kalau kakaknya marah, si kecil Pendar pandai merayu
dengan tertawa-tawa atau menciumi pipi kakaknya satu-satu sehingga kedua
kakaknya yang semula terlihat kesal jadi ikut tertawa. Belum lagi ulah Pendar
yang minta ditiupi teh manis hangatnya karena dia takut begitu menyentuh
cangkir plastik miliknya...ada sengatan hangat.
Ah, kelak mereka pasti
akan selalu mengingat moment kebersamaan ini atau mungkin seperti yang saya
lakukan: menurunkan tradisi minun teh manis hangat ke keluarga. Entahlah, saya
hanya berharap melalui tradisi yang
sederhana ini menciptakan kehangatan-kedekatan yang tidak lekang meski kelak
mereka akan disibukkan oleh dunianya masing-masing. Sebab, meski saya dan
adik-adik sudah memiliki keluarga kecil masing-masing-kami masih sering
menikmati minum teh manis hangat bila tengah
berkumpul di rumah Ibu, ditemani camilan buatan Ibu dan cerita apa saja.
4 komentar
Kue penganan kecil mendekatkan anggota keluarga ya Mbak, apalagi disajikan dengan teh...hmmmm, terasa banget suasana keluarganya.
ReplyDeleteLevina Mandalagiri" Iya, mba..jadi pendekat hati satu sama lain ^_^
ReplyDeleteWaah jadi pengen ngemil liat foto Pendar makan :)
ReplyDeleteIda Tahmidah:rasanya enak banget, mba. mana sehat lagi.aku suka yang rasa wortel-jeruk
ReplyDelete