Sri Rahayu dan Keluarga |
Kali ini saya mau
mengulas Ibu yang punya hobby memasak tingkat dewa. Mengapa saya katakan
tingkat dewa, karena dalam sebuah obrolan di group WA-Mba Sri bilang kalau dia
tahan di dapur 20 jam! 20 jam, Moms... anda
bisa bayangkan (tentu saja waktu tersebut dipotong sholat 5 waktu ya, tapi
tetap deh buka waktu yang sebentar), apa saja sih yang diulik di dapur?
Ehmmm... mungkin gini
karena ibu kreatif satu ini tidak sekedar hobby masak tapi juga penulis buku
memasak (resep), jadi deh cari idenya di dapur. Kalau saya kuat di kamar
berjam-jam (tapi mungkin gak sampai 20 jam ya, jadi tetap ya ini rekor) buat
menulis-merenung-mencari ide-mengulik aksara, maka Mba Sri (begitu saya
memanggil beliau) di dapur 20 jam buat mencari ide masakan, meramu, merenung
dan memasaknya hingga jadi hidangan yang mantab. Layak untuk dibukukan.
Kalau boleh tahu sudah
berapa ya, mba Sri menelurkan buku resep masakan?
Sebagian Buku Resep Sri Rahayu |
Katanya sih, sudah 20
lebih tapi dia lupa judulnya apa saja. Pasti, kebanyakan nih penulis buku, mau
buku fiksi atau nonfiksi yang kreatif banget, sering lupa sama karya-karya yang
sudah ditelurkan. Tahunya terus berkarya aja, terus menelurkan buku. Tapi tetap
kok, ada beberapa judul yang special sehingga diingat mba Sri. Ikuti terus aja
ya ulasannya...
Sri Rahayu
Ibu 2 anak ini ternyata
mempunyai anak-anak yang selera makannya beda-beda: Si sulung hobbynya makan
nasi goreng dan tidak suka olahan daging, sementara si bungsu apa saja suka
kecuali: tahu dan tempe. Untung punya ibu hobby masak ya, jadi bisa memenuhi
keinginan anak-anaknya dalam soal makanan. Dan, tidak hanya menjadi
ratu masak keluarga, menu-menu buat buah hatinya ternyata dibukukan.
Resep Special Keluarga Yang Dibukukan |
“Menu special anak sulungku
sudah dibukukan dengan judul Nasi Goreng Paling Indonesia, kalau resep favorit si bungsu adalah sup dan
sudah dibukukan dengan judul Resep Aneka Sup Favorit Keluarga.” Nih, buat
ibu-ibu yang mau ikutan resepnya Mba Sri buat si kecil, bisa dibeli bukunya.
Ngomong-ngomong sejauh
apa sih kewajibab seorang ibu menyajikan menu yang sehat bagi anak-anaknya?
“Buatku seorang ibu itu
wajib menyajikan menu sehat bergizi buat anaknya dan akan lebih baik bila
memasaknya sendiri, sebab pada setiap masakan yang dibuat seorang ibu ada
cinta. Dan cinta inilah yang akan membuat ikatan ibu dan anak semakin dekat.
Selain itu cinta seorang ibu yang terkandung dalam makanan akan membuat makanan
itu menjadi berkah dan menyehatkan karena ada doa di dalamnya. Hanya seorang ibu
yang mampu menyajikan menu terbaik untuk anak anaknya...”
Jleb, banget ya.
Catatan juga buat saya : Selain itu cinta seorang ibu yang terkandung dalam
makanan akan membuat makanan itu menjadi berkah dan menyehatkan karena ada doa
di dalamnya...
Maklum nih, saya juga
bukan ibu yang rajin-rajin banget berkutat di dapur. Tapi sebisa mungkin selalu
memasakkan buat anak-anak karena masakan keluarga di rumah saya belum pernah
pakai penyedap, makanya kalau makan di luar kebanyakan rada mual. Tapi kalau
kondisi saya sedang tidak sehat atau sibuk berat...suka gak masak, ihiks.
Kecuali buat baby kecil saya, Pendar, biar saya sedang sakit... selalu masak sendiri
karena usianya masih 19 bulan. Pengennya sih seperti Mba Sri ya, selalu
menghidangkan menu special buat keluarga tercinta.
Berkaitan dengan makan
di luar nih, kalau pandangan Mba Sri sendiri gimana soal memberi makan
anak-anak di luar (jajan atau tidak masak sendiri)?
“Terlalu sering
memberikan makanan yang dibeli di Luar juga tidak baik. Sesekali boleh sebab
anak anak sangat sensitif terhadap penyedap sedangkan hampir semua masakan di
luar menggunakan penyedap. Anak-anak kalau habis makan di luar langsung batuk
dan panas , amandelnya bengkak. Ini yang membuatku kadang dilema...”
Oh, mirip-mirip juga
dengan anak-anak saya ya. Makanya alhamdullilah, Mba Sri jago memasak buat
keluarga. Oya, di bulan ramadhan ini ada tips gak sih, Mba, buat anak-anak Mba
agar semangat sahur dan puasa. Soalnya kedua anak saya, Lintang dan Pijar kalau
sahur suka malas-malasan makan akibatnya siangnya...suka lemes deh.
“Agar anak anak
semangat sahur dan puasa aku menyediakan menu favoritnya, salah satunya susu
milo hangat, nugget , dadar jagung, sup dan nugget. Jadi tipsnya bikin aneka
menu sesuai selera mereka...”
Wah, betul! Anak saya
Lintang suka banget semur daging dan kentang, kalau Pijar suka banget ayam dan
nasi uduk, susunya sama seperti kesukaan susu anak Mba Sri heheheh. Harus saya tiru nih tipsnya, tapi kalau
yang namanya nugget, siapa sih anak-anak yang gak suka nugget?
Sayang banyak nugget di
luar yang gak sehat karena banyak mengandung penyedap, pengawet dan daging
ayamnya belum tentu berkwalitas baik. Rasanya kalau kita bikin sendiri lebih
aman ya, yuk minta resep nugget favorit anak-anaknya mba Sri.
Nugget Tahu Nikmat
(judulnya saja mengundang selera...nikmat)
Nugget Tahu Istimewa |
Bahan-bahannya
adalah:
4 buah tahu putih (setara 200 gr)
2 butir telur ayam
2 lembar roti tawar
75 gr daging ayam cincang
50 gr keju
2 siung bawang putih
1/2 sdt merica putih bubuk
1 sdt peres garam (sesuai selera)
1/2 sdt gula
1 sdm margarin untuk mengoles
50 gr tepung terigu
100 gr tepung panir (pakai yang kuning)
75 ml putih telur
300 ml minyak goreng
Cara membuatnya berikut ini:
2 butir telur ayam
2 lembar roti tawar
75 gr daging ayam cincang
50 gr keju
2 siung bawang putih
1/2 sdt merica putih bubuk
1 sdt peres garam (sesuai selera)
1/2 sdt gula
1 sdm margarin untuk mengoles
50 gr tepung terigu
100 gr tepung panir (pakai yang kuning)
75 ml putih telur
300 ml minyak goreng
Cara membuatnya berikut ini:
- Hancurkan tahu dengan diremas (jangan lupa pakai sarung tangan untuk menjaga kebersihan) lalu peras dan buang airnya.
- Suwir-suwir roti tawar, campurkan dengan tahu remas, ayam cincang, bawang putih, telur, merica, gula dan garam, kemudian giling menggunakan food processor sampai tercampur rata.
- Tuang ke dalam loyang bersemir margarin. Kukus selama kurang lebih 15 menit. Angkat dan biarkan sampai panasnya hilang, baru potong- potong sesuai selera.
- Gulingkan potongan adonan matang tadi ke dalam tepung terigu sampai permukaannya tertutup, lalu celupkan ke dalam putih telur.
- Masukkan ke dalam tepung panir lalu balur hingga seluruh permukaannya tertutup sempurna.
- Panas kan wajan berisi minyak, lalu goreng sampai berwarna keemasan.
- Nugget tahu nikmat siap disajikan. Bisa disimpan sebelum di goreng dalam wadah tertutup rapat dan dimasukkan ke dalam, Insya Allah bisa tahan 1 bulan
Seru kan mengulas ibu satu ini, kalau mau tahu lebih
banyak tentang Mba Sri silakan kepoin blognya Www.istanabundavian.com
Mba Eni Martini ini supermom juga. Selalu memberikan cintanya sepenuh hati lewat masakan dan keterlibatan penuh dalam perawatan buah hatinya. By the way ditunggu buku barunya ya mba. Terima kasih ulasannya
ReplyDeleteAlhamdulillahirobbil'alamin 🤲🏻 semoga Alloh memberkahi
ReplyDelete