TALKSHOW: THE VALUE OF
PREVENTION IN HEALTHCARE
dr.Kristoforus SpPD&Mami Ubii: The Value Of Prevention In Healthcare |
Berapa waktu lalu,
tepatnya tanggal 3 Juni 2016, saya berkesemptan datang ke acara Talkshow dengan
topik The Value Of Prevention In
Healthcare yang diprakasai Klinik Harmoni ( In Harmony Clinic) dan Blogger
Perempuan dengan dua narasumber yang tidak asing lagi buat saya:
- Grace Melia atau lebih dikenal Mami Ubii, blogger yang merupakan founder komunitas Rumah Ramah Rubella. Namanya familiar karena kami sama-sama satu komunitas blogger di sosmed, dan saya sudah sering membaca catatan blognya yang diberi nama: Diary Mami Ubii, banyak bercerita tentang putri kecilnya yang istimewa.
- dr.Kristoforus SpPD, founder Klinik Vaksin In Harmony yang juga saya kenal cukup baik, meski hanya di twitter karena beberapa kali berinteraksi, menanyakan tentang vaksinasi atau imunisasi bagi putra bungsu saya, Pendar.
Acara talkshow
kesehatan ini, para blogger undangan menyimak pengalaman Mami Ubii bercerita
tentang Ubii, putri pertamanya yang bernama panjang Aubrey Naiym Kayacinta yang
divonis mengindap Congenital Rubell Sydrome (CRS) akibat saaat hamil trimester
ketiga, Mami Ubii tanpa disadari terkena virus
Rubella. Tahukah Moms, apa itu virus Rubella?
Rubella adalah virus dalam kelompok TORCH yang bila menyerang ibu hamil bisa menyebabkan hal yang dialami si cantik Aubrey Naiym Kayacinta atau lebih akrab disapa Ubii. Kebocoran jantung, gangguan pendengaran sangat berat, retardasi psikomotorik dan radang otak. Ihiks, selama acara rasanya air mata saya menggantung di kantung mata. Andai saat itu Mami Ubii tahu dirinya terpapar virus Rubella yang mengancam sangat mematikan bagi janin yang dikandungnya-atau andai sebelum hamil waspada dengan virus Rubella. Andai dan segala andai lainnya pasti sempat menghukum hati Grace Melia atau Mami Ubii.
Menurut dr.Kristoforus
SpPD, saya panggil dr. Kristo saja ya biar lebih akrab, sebenarnya virus
Rubella bukanlah virus yang berbahaya-virus ini hanya menyebabkan demam pada
bayi dan anak-anak, yang sangat berbahaya jika menyerang wanita hamil-berbahaya
bagi janin yang dikandungnya, terutama pada kehamilan di bawah 4 bulan.
Berbagai efek, seperti yang dialami Ubii akan terjadi, bahkan juga bisa
menyebabkan kematian bayi maupun keguguran.
BATUK 1000 HARI ATAU
PERTUSIS
Ketika kecil, saya sukses
tidak diimunisasi secara lengkap karena Ayah saya tidak menyetujui anaknya
diimunisasi. Ketika itu alasannya bukan soal pro dan kontra imunisasi seperti
yang semarak di mana-mana saat ini, alasannya begitu sederhana dan naif. Tapi saya
yakin, alasan ini masih banyak dialami para orangtua yang awam pengetahuannya
soal kesehatan, yaitu: TIDAK TEGA MELIHAT ANAK REWEL EFEK IMUNISASI. Apapun
perjuangan Ibu saya untuk membawa saya imunisasi ke Bidan, selalu mendapat
pertentangan Ayah sehingga saya hanya diimunisasi 2 jenis imunisasi saja (kalau
tidak salah,karena Ibu lupa).
Hingga suatu hari, bayi
kecil mereka ini terkena batuk yang tidak sembuh-sembuh dengan obat herbal atau
pun obat Bidan. Suara batuk saya seperti lengkingan disertai muntah serta berat badan
turun dratis.
“Kamu sudah tinggal
tulang sama kulit, Nduk. Hanya matamu yang masih bersinar bulat...” Kata Bapak, suaranya menahan tangis padahal
tengah menceritakan masa yang sudah lama berlalu.
“Kamu bisa
hidup itu rasanya ajaib...”
Ketika asupan sudah
sulit masuk dan saya hanya terbaring lemas, mereka membawa saya ke rumah sakit
dan... teryata saya terkena batuk 1000 hari atau Pertusis. Dokter memarahi
kedua orangtua saya yang nyaris telat membawa saya berobat, meremehkan batuk
karena menurut mereka mengira batuk yang dialami putri kecilnya hanya batu
biasa. Gejala awalnya juga seperti mirip dengan flu biasa:
- Pilek
- Bersih-bersih
- Demam Ringan
- Mata seperti kelelahan: merah dan berair
Menjadi berat
(pertusis) setelah melewati tahap itu dan batuk menjadi semakin parah sertai
efek buruk lainnya.
Lebih parahnya saya
tidak memiliki kekebalan karena tidak divaksinasi atau imunisasi DPT. Pertusis
ini bisa menyebabkan infeksi saluran napas berat atau pneumonia dan efek berat
lainnya seperti kerusakan otak serta kematian. Namun... Alhamdullilah dengan
pengobatan dan doa serta tentu saja KEAJAIBAN ALLAH SWT saya dapat disembuhkan
secara bertahap. Tapi apakah semua orang memiliki keajaiban tanpa sebuah usaha?
SEDIA PAYUNG SEBELUM
HUJAN
Begitu banyak KEJADIA
TAK DIINGINKAN di dunia..
... Sebanyak itu
pulalah CARA PECEGAHANNYA!
Mencegah itu lebih baik
dari pada mengobati, kata-kata ini sudah
sangat sering kita dengar bukan, selain mengobati lebih mahal. Efek dari
terkena penyakit itu bermacam-macam, ada yang
menyebabkan cacat permanen. Misalnya, bagi wanita yang belum pernah
terkena virus Rubella namun bersiap akan menikah lalu segera memiliki anak,
sebaiknya melakukan pemeriksaaan anti-Rubella IgG dan anti-Rubella IgM. Atau
lebih jelasnya konsultasi dokter, biasanya dokter akan memberi vaksinasi dan
baru diperbolehkan hamil 3 bulan setelah
vaksinasi atau penundaan kehamilan. Begitu juga ibu hamil yang merasa was-was
kalau-kalau terkena Rubella, sebaiknya melakukan pemeriksaan secepatnya agar
janin anda terlindungi, sebab kita tidak bisa berspekulasi dalam kesehatan demi
masa depan buah hati.
Kini banyak kok,
pelayanan kesehatan yang siap melayani kebutuhan kita, bahkan secara online sehingga sesibuk apapun dan kondisi dimana pun bisa segera mendapat info. Salah satunya Klinik in
Harmony (in Harmony Clinic) yang menyediakan layanan kesehatan profesional,
holistik (menyeluruh), dan tentu saja terjangkau. Selain memberikan layanan
pengobatan, juga memberikan pelayanan pencegahan. Buat lebih tahunya silakan
kunjungi web’nya di sini:
Dr.Kristo sebagai
Founder klinik tersebut juga sangat terbuka di sosial media twitter, karena itu
mengapa saya jadi familiar terhadap beliau. Salah satunya karena putra bungsu saya
telat imunisasi saat kami baru pindahan rumah, beliau dengan ramah menjawab
semua pertanyaan saya. Dan, kemudian dua sharing saya dengan dr.Kristo saya tulis
di blog (Judul artikel: Imunisasi Yang Terlewat, dan Bila Usia 1 Tahun Imunisasi Dasar Terlewat)
agar bermanfaat bagi ibu-ibu yang dengan berbagai alasan mengalami telat
imunisasi si kecil. Kata TELAT ini membuat mereka jadi sama sekali tidak
mengimunisasi si kecil loh.
Mengapa saya gelisah
hanya karena Pendar telat imunisasi CAMPAK?
Sebab, dari cerita
kedua orangtua saya-apa yang saya alami waktu bayi, tidak ingin terjadi pada
anak-anak saya. Selain asupan nutrisi yang baik, pola hidup sehat, sebagai ibu
saya berkewajiban menjaga kesehatan anak-anak untuk masa depannya.
Alhamdullilah 3 anak saya diimunisasi semua, memang imunisasi tidak berarti
menjaga secara mutlak atau 100%, tapi tentu saja meringankan secara maksimal
segala efek yang disebabkan peyakit-penyakit dari virus berbahaya, seperti:
- TBC anak
- Difteri
- Tetanus
- Pertusis
- Campak dll.
Selain Imunisasi Lengkap-Nutrisi Sehat Sangat Perlu |
Alhamdullilah, ketiga
anak saya tumbuh dengan sehat, bahkan si kecil tidak mudah terkena BAPIL meski
lingkungannya sedang terjangkit BAPIL. Jadi, Moms... jangan pernah menunda mencegah penyakit sebelum terlambat, sebab seperti yang diucapkan dr.
Kristo pada takshow itu- kalimat yang diambil dari seorang Mahatma Gandhi:
Apa yang akan terjadi
dikemudian hari, tergantung pada apa yang kita lakukan hari ini
Tulisan ini diikutkan dalam:
Baru tahu kalau ada jenis batuk bernama pertusis ituh mbak...
ReplyDeleteDampaknya besar skali ya, jika menunda atau tidak imunisasi.
Sukses mba Eni ^_^
Khoirur Rohmah: Aamiin, makasih mba
ReplyDeleteiya itu dulu byk menyerang anak2 batuk 1000 hari, moga kesini para ortu semakin pintar