Kemarin
tanggal 28 Mei saya m
endapat undangan istimewa dari KEB (Kumpulan Emak Blogger)
ke sebuah acara parenting yang tema dan lokasinya sangat menarik, yaitu lokasi
di:
Rise
Sudirman- FX Sudirman
Dengan
Tema:
Optimizing Child’s
Learning Ability & Elasticity In
Early Childhood
Lokasi
Rise Sudirman sangat menarik di mata saya, apalagi anak-anak. Suasananya
hommie, fulllcolour banget dari mulai ruang resepsionits-ruang tunggu hingga
dalam kelas. Semua dinding kelasnya, baik di luar dan di dalam diberi hiasan
hasil kreatifitas tangan.
Ceria-Fun-Happy, itu yang saya tangkap begitu memasuki area Rise Sudirman.
Dua Pembicara |
Dibawakan
oleh dua pembicara, salah satunya Ms. Hanlie Muliani, M.Psi, Psychologist dan
penulis buku “How To deal With Your Child”. Seminar
parenting yang diadakan oleh pihak Rise itu membuka mata saya dan juga tentu
saja semua undangan, tentang Mengoptimalkan Anak -Kemampuan Belajar &
Elastisitas Pada Anak Usia Dini.
Tahu
dong, Moms, setiap orangtua banyak yang berlomba-lomba memintarkan anak-anak
mereka, entah dengan memberikan beragam les-sekolah terbaik dan termahal,
memberikan segala macam fasilitas stimulasi, dll. Ada yang dimulai dari usia
sedini mungkin, ada yang bertentangan harus usianya sudah matang agar tidak
jenuh-agar tidak terbebani dan sebagianya. Lalu yang benar yang mana sih? Mungkin ini yang berkecamuk dalam pikiran
sebagian orangtua.
Menurut
Ms.Hanlie: "Anak dapat dipintarkan sedini mungkin, namun caranya HARUS
TEPAT. Sebab, dalam otak setiap anak
terdapat neuron-neuron atau sinap-sinap yang masih belum tersambung dengan
sempurna. Bagaimana kita dapat menyambungkannya dengan sempurna atau baik?"
Selain
dengan nutrisi adalah dengan stimulasi
yang tepat yang dimulai sedini mungkin karena brain plasticity anak-anak itu
sangat baik. Apa yang kita isi di otak anak-anak akan tersimpan dengan baik. Dan,
jika stimulasi terabaikan akan banyak sinap-sinap yang tidak tersambung,
error...sayang sekali.
Macam-macam
stimulasi kecerdasan majemuk atau dikenal juga dengan Multiple Intelligence:
- Linguistic Intelligence
- Logical Mathematica Intelligence
- Visual Spatial Intelligence
- Musical Intelligence
- Bodily Kinesthetic Intelligence
- Interpesonal Intelligence
- Intrapesonal Intelligence
- Natural Intelligence
- Moral Intelligence
Beberapa
hal yang salah dalam pola asuh kita
sehingga anak-anak kesulitan memahami bahasa tubuhnya (Intrapesonal Intelligence),
bingung dengan apa yang diinginkan dan dirasakan untuk dikeluarkan dalam
kata-kata membuat anak ‘TANTRUM’. Jadi anak-anak tantrum ini adalah anak-anak
yang tidak tahu bagaimana mengeluarkan perasaannya ..dudududuh, mesti dicatat
nih.
Kemudian
perbuatan orangtua dalam melarang anak bermain tanah, air, yang terlihat kotor-kotor
gitu deh. Ternyata ini sama juga kita membatasi perkembangan Natural Intelligence
anak kita. Otak menangkap semua kata “TIDAK”, “JANGAN” yang kemudian akan
membentuk kepribadian anak yang pasif, terlihat malu-malu, enggan menunjukkan
kemampuannya. Catet, Moms!
Ketidaktahuan
orangtua dalam mengenalkan bahasa lain yang dikuasai anak selama ini seperti
bahasa inggris itu juga berefek sejauh
mana kelak anak bisa menguasai bahasa
tersebut, usia yang paling bagus adalah sejak usia dini hingga 12 tahun. Di
sini saya langsung jleb! Anak saya sudah usia 10 tahun lebih dan saya masih
galau tempat belajar bahasa inggris mana yang (bukan sekedar bagus) cocok untuk
anak saya.
Cocok
di sini adalah cara atau gaya belajar yang digunakan (modalitas belajar) untuk si anak sehingga tugas perkembangannya
dapat tercapai dengan baik. Bener-bener PR buat saya sebagai orangtua.
“Nah,
di Rise ini kita belajar bahasa Inggris sesuai dengan si anak, tidak hanya
belajar bahasa inggris sekedar rumus bahasa tapi belajar bahasa inggris yang
juga bermuatan nilai matematika, musik, berinteraksi dan lain sebagainya..”
Wah,
seru banget kan. Ini nih yang banyak dicari para orangtua, bukan belajar bahasa
inggris yang bikin anak stres. Inget, kan gaya belajar bahasa inggris kita di
sekolah dulu. Kosa-kata belum banyak dikuasai sudah harus mengerti rumusan
bahasa inggris yang bikin pusing.
Peserta Seminar |
Metode
belajar yang tepat, kelas yang menyenangkan, dan para pengajar yang paham
psikologi anak, adalah saranan belajar yang lengkap. Beruntung sekali saya
dapat datang ke acara seminar parenting ini, ditambah keberuntungan saat sesi
tanya jawab, yaitu dapat hadiah voucer Rp.500.000 untuk belajar di RISE...horeee!
Para
penanya tidak sekedar saya loh, banyak yang hadir di acara ini yang berebut
untuk mendapat kesempatan bertanya dan mendapat info menarik, saya kebetulan
mengajukan pertanyaan kepada Ms. Hanlie tentang anak saya yang suka ngambek.
Bagaimana saya menghadapi anak ngambek, sikap seperti apa yang harus saya atau
suami terapkan ketika si kecil ngambek agar si kecil tidak mengalami ketidak
mampuan menganalisis diri sendiri (Intrapesonal Intelligence).
“Dekati,
pahami perasaannya apakah sedang marah-kecewa-sedih dan peluk ... dan bukan
justru memarahi atau meninggalkannya...”
Adem
ya, memang kita orangtua harus bijak emosi dan sering-sering memperbaharui otak
kita (Brain Plasticity) dengan mengikuti seminar-seminar yang bermuatan positif
seperti ini ya, Moms.
Oya, ketika acara seminar berlangsung saya yang membawa si kecil Pendar (18m), membiarkan si batita lincah itu ikut kelas Rise dan...dia berani tanpa didampingi saya atau Ayahnya loh. Padahal ini untuk pertama kalinya Pendar ikut kelas bersama orang-orang yang masih asing. Ehmmm,
tentu saja ini karena suasana kelas, cara megajar dan pengajar yang
menyenangkan sehingga anak tidak merasa asing. Stimulasi Interpesonal Intelligence
yang baik.
Pendar Ikut Kelas RISE |
So buat
yang ingin tahu lebih banyak tentang RISE bisa dilihat di www.rise.id atau hubungi social media Rise di:
Facebook:
rise.english.indonesia
Twitter:
@RiseEnglish
IG
: @riseenglish
No comments:
Post a Comment