Sunday

Evrina Budiastuti : Blogger Yang Bersahabat Dengan Alam


Untuk sharing blogger kali ini, saya akan berbagi cerita dengan Evrina Budiastuti. Kalau sebelumnya saya mengulas tentang  Mak rempong yang hebat-hebat berperan dintara karya dan anak-anaknya (catet: anak-anaknya berarti lebih dari satu), yaitu mba Ernawati Lylis dan Mba Naqiyyah Syam, sama satu lagi mba Muna Sungkar tapi Mba Muna baru memiliki satu putri (saat ini hamil anak kedua).

Kali ini Mak hebat juga tapi belum terlalu rempong karena masih berputra satu heheheh. Tapi bener deh,  cerita mba Evrina di WA tentang gunung membuat saya iri sekaligus rindu masa lalu, bahkan sampai  saya kirim foto saat saya ke Papandayan 16 tahun lalu hahaha.

Sebab saya juga suka gunung, alam yang alami, sungai, desa-desa yang masih terpencil. Nah, uniknya kalau saya bisa merdeka saat belum menikah alias bebas bulusukan gunung dan sejenisnya, maka mba Evrina ini justru dengan menikahlah dia menemukan impiannya: NAIK GUNUNG. Karena setelah status menikah berarti membuat orangtuanya memberi kepercayaan penuh untuk menentukan jalan hidupnya bersama suami dan kebetulan suaminya hobby naik gunung, klop banget ya.

“Dulu mimpinya saya pengen jadi tentara wanita atau jadi konservasi hutan...” Tulisnya di inbox saat saya berondong beberapa pertanyaan untuk bahan tulisan ini.

Wow! Macho banget ya, impiannya. Tidak jauh berbeda dari kegiatannya sekarang sebagai penyuluh pertanian. Selain karena mimpinya yang memang tidak jauh dari alam, mba Evrina menyukai gunung karena suka dengan yang hijau-hijau, penghijauan dan...

“Naik gunung sebagai refreshing sekaligus sebagai bentuk kecintaan terhadap alam dan indonesia. Pengen tau seperti apa landscape Indonesia dari atas gunung..”

Ehmm...ya, saya ingat betul. Bagaimana indahnya pemandangan di bawah membentang saat kita berada di pucuk gunung, pemandangan yang membayar semua keletihan dan bahkan tidak sekedar keletihan, menuju puncak gunung itu bisa merenggut nyawa kita sewaktu-waktu. Buat orang-orang yang belum memahami tentu bisa menggeleng, mencibir, mengapa kita mau berkorban sebesar itu demi hanya untuk berdiri di puncak gunung? Ya, ya, tidak kenal maka tidak cinta.

Ngomong-ngomong sudah sejak kapan Mba Evrina naik gunung?

“Mendaki gunung sejak 2014. Pas banget Alfi sudah besar dan ketemu dengan komunitas yang klop untuk mendaki...” Oya, Alfi itu anak Mba Evrina.

“Saya tidak mewajibkan Alfi anak saya untuk juga suka terhadap hobi Mamah dan Ayahnya. Dia pernah sekali ikut ke gunung Padang, anaknya sih excited.”

Wah, keren si Alfi sudah pernah naik gunung juga. Ehmmm, ini impian saya sebelum menikah loh. Mengajak anak-anak saya dari kecil mengenal gunung, hutan, sungai, tapi apa lah daya si Ayah bukan mahluk pendaki gunug ataupun kegiatan alam lain...

“Tujuan saya mengajak Alfi mendaki ingin mengenalkan saja alam Indonesia supaya dia tambah pengalaman, dan tidak terbatas ruang geraknya hanya pada daerah-daerah tertentu. Maklum dulu Mamanya ini susah banget kemana-mana karena gak diizinin ortu jadi saya gak mau kaya gitu ke Alfi, “ cerita mba Evrina.

Memang gunung apa saja sih yang sudah Mba Evrina daki?

Rinjani
"Bromo, Prau, Cikuray, Semeru, Merbabu, Gede, Guntur, Rinjani...  yang paling berkesan Semeru dan Rinjani, Semeru karena memang puncak impian tapi treknya dasyat susah banget sampe ke atas, Rinjani lebih mudah tapi treknya panjang tapi pemandangannya indahhhh banget...”

Ya, ya, saya bisa membayangkan...bagaimana indahnya puncak Semeru yang konon disebut sebagai puncaknya para dewa. Indahnya Rinjani...dan tentu saja bagaimana sulitnya medan naik gunung. Tidak hanya membutuhkan fisik yang kuat untuk membawa beban carriel-melewati trek yang tidak terduga, tapi juga psikis yang kuat diuji coba saat kondisi alam menggoda. Ketika saya masih muda (baca remaja) melewati trek yang sulit, dingin yang menggigit, kendala emosi sudah cukup sulit maka untuk seusia Mba Evrina patut diacungi jempol lah ibu satu anak ini.

Apa sih, Mba Evrina pesannya buat semua orang sehubungan dengan kegiatan mba yang dekat dengan alam?

“Harapannya saya makin banyak orang yang sayang dengan Indonesia, sebelum pergi ke luar mending habisin jelajahnya di Indonesia dulu, Melanie Soebondo aja berjuang untuk itu.”

Yups, bener banget. SETUJU, Mba!

Ayo, dunk..kamu yang masih muda-muda tentu tidak mau kalah kan dengan ibu hebat ini. Mulailah cintai alam Indonesia tidak sekedar hanya dengan tahu dari membaca atau melihat fotonya, tapi juga jelajahi.

Masih banyak yang buta dengan pendakian, dengan nama-nama gunung yang disebut mba Evrina? Ini dia ulasannya di blog ibu manis ini www.evrinasp.com ulasannya keren-keren deh, membuat kita semakin tahu tentang sebagian alam Indonesia. 
Hampir tertinggal satu lagi info penting, ternyata selain dekat dengan alam dengan cara mendaki gunung dan aktif di dunia tentang  pertanian, Mba Evrina sudah meraih beberapa juara ngeblog yang lagi-lagi berhubungan dengan alam lah tetep:
“Alhamdulillah ada 3 lomba blog karya tulis yang kumenangkan, yang pertama dulu piala Bapak Dino Patti Djalal aku dapet juara 2 mengangkat tentang pertanian, terus dari Kementerian pembangunan desa tertinggal juara 1, dan terakhir dari AQUA juara 2, semuanya pakai bahasa ilmiah meskipun blog."

No comments:

Post a Comment