Ade Anita: ‘Serba Gampangnya’ Hamil & Melahirkan Di Luar Negeri
Pantai Malabar-Sidney |
Jumpa lagi ya,
menjelang bulan ramadhan dimana musim hujan mulai bertandang kembali. Bulan Mei
hampir berakhir, jika pada bulan Juni hujan masih terus jatuh...bisa jadi itu
hujan yang paling tabah seperti yang diungkapkan sang penyair, Sapardi Djoko
Damono:
Tak ada yang lebih
tabah dari hujan bulan juni...
Aish, kok jadi sok
romantis gini? Ya, setiap akan membicarakan tentang moment kehamilan atau pun
melahirkan bagi saya seperti sebuah kenang-kenangan terindah yang pernah
dilewati, selalu begitu. Sehingga ketika menuliskannya semua terasa romansa,
bahkan ketika saya memandang anak-anak saya jadi berasa cepat kehilangan
masa-masa itu, hamil dan melahirkan.
Kalau pengalaman hamil
dan melahirkan saya alami selama 4 kali, semua prosesnya di Indonesia, bahkan
di kota yang sama: Jakarta, maka kali ini yang akan saya ulik pengalaman Ade
Anita hamil dan melahirkan di luar negeri. Wow, menarik ya...Insaallah bisa berbagi
info yang bermanfaat dari artikel ini.
Karya Ade Anita |
Oya, sebelumnya siapa
yang belum kenal Ade Anita? Dia ibu cantik yang dikenal sebagai blogger tapi
sebenarnya juga seorang penulis loh. Selain menelurkan sekitar 20 antologi, Ade
Anita juga punya buku solo: Novel Lukisan Hati dan Yang Tersembunyi Di Sudut Hati,
yang diterbitkan Quanta- Elexmedia. Kebetulan juga novelnya saya sudah punya,
maklum saya mengenal Ade Anita yang akrab saya sapa ‘ Mba Ade’ ini sudah lama
sekali, sejak masih sama-sama sering ngobrol ngalur-ngidul di group IRT (Ibu
Rumah Tangga) sampai di grup menulis Be A Writer (BAW) hingga kini beliau lebih
aktif sebagai blogger. Mau tahu kiprahnya di dunia blogger, kepoin saja http://www.adeanita.com
Hamil&Melahirkan Di Luar Negeri
“Aku ke LN itu pertama
kali ke Sydney Australia tahun 1995. Usia 25, dah punya anak balita. Hamilnya
di Indonesia. Karena biaya melahirkan di LN mahal dan bantuan subsidi gratis
melahirkan baru diberikan jika kita sudah mukim di sana selama 1 tahun.”
Wah, bisa dibayangkan
oleh saya berapa mahalnya, mengingat di Indonesia rumah sakit bersalin dengan
fasilitas kamar kelas 3 cukup mahal sehingga banyak masyarakat Indonesia yang
memilih melahirkan di bidan atau pun puskesmas. Bahkan saya jadi ingat, waktu
anak pertama saya bela-belain melahirkan di puskesmas kecil demi untuk menghemat
walau pelayanannya jauh di bawah stadart kenyamanan.
“Anak ke 2, hamil
disana, tapi gugur di Indonesia pas nyusun skripsi. Anak ke 3 hamil dan
melahirkan di sana. Anak ke 4 gugur disana. Anak ke 5 gugur di Indonesia. Anak
ke 6 ya Hawna itu.”
Turut Empati ya, Mba Ade.
Alhamdullilah tiga anak Mba terlahir tampan dan cantik-cantik juga sehat.
Mengalami hamil dan melahirkan di Indonesia kemudian hamil dan melahirkan di
Sidney, kira-kira kendala apa ya yang dialami. Pasti banyak diantara para Moms
yang berpikir sedikit ‘jiper’ atau kawatir ketika harus mendampingi suami
kuliah atau pun tugas di luar dalam kondisi hamil dan harus melahirkan di sana.
“Gak ada kesulitan
hamil dan melahirkan disana.”
Oya, saya yang
diam-diam membayangkan kesulitan itu jadi penasaran sama pengalaman Mba Ade,
apalagi jawabannya simpel banget, gak ada kesulitan hamil dan melahirkan di
sana.
“Karena segala perlengkapan dan fasilitasnya
serba canggih dan suster ataupun bidannya baik-baik banget. “ Catet ya Moms,
penting banget ini yang namanya ahli medis harus baik ke pasien, apalagi
kondisi ibu hamil mau melahirkan itu semua serba salah. Jadi lagi-lagi inget
dengan pengalaman saya, bidan yang bak jagal, ihiks.
“Dan semua biaya ditanggung
asuransi pula. Jadi sama sekali gak mikirin apa-apa selain pingin brojol aja
deh.” Catet lagi Moms, ibu hamil itu tidak baik banyak pikiran soal biaya-soal
fasilitas tempat melahirkan, yang utama adalah fokus akan proses melahirkan.
Setelah mendapat tempat
melahirkan yang kompeten, ahli medis yang baik, soal biaya ditanggung asuransi,
gimana Mba Ade mempersiapkan peralatan baby dan sejenisnya. Kan, di luar negeri
serba mahal?
“Untuk perlengkapan
bayi, kalo beli baru di toko emang mahal. Tapi di sana yang namanya garage sale
atau moving over seas sale ada buanyuak...”
Wow...garage sale!!!
“Dan itu harganya gila-gilaan murahnya dan
masih pada bagus-bagus pula. Karena orang sana gak mau nyimpen barang di
gudang. Jadi kalo gak dipake lagi mending dijual lagi aja. Padahal kadang
mereka baru beberapa kali pake gitu.” Ya, ya, bisa bayangin deh itu pasti
barang-barang branded dengan kwalitas luar yang yahud habisssss.
“Aku sih kalo disuruh
bandingin mana yg lebih enak, jelas enakan waktu hamil dan melahirkan disana
sih. Meski gak ada ART atau sodara, karena ada banyak kemudahan dan fasilitas
yg bisa dinikmati. Dan itu gratis semua atau murah banget!”
Gratis dan murah
banget! Yes, dua kata yang bikin hidup berasa bahagia, apalagi kedua hal itu
memiliki kwalitas yang bagussss. Hal langka yang ada di Indonesia, karena di
Indonesia gratis atau murah identik dengan: ASAL... asal ngelayanin, asal
dapat, asal-asalan. Ah, jadi inget lagi gimana aku dibentak-bentak bidan karena
gak kuat ngejan (brrrrrrr), tapi tentu gak semua bidan seperti itu ya, tapi
sumpah saya trauma hingga anak 2-4 semua lahir di dokter yang sama.
“Kalo di Jakarta, pake
asuransi pun tetep harus siap-siap duit kan karenaa ternyata adaaaaaaaaa aja yang
gak ditanggung oleh asuransi. Dan disini kebanyakan harus beli baru kalau
peralatan baby, karena barang bekas yang dijual itu kadang sebenernya barang
rusak yang direfurbished. Jadi ditembel sementara aja biar laku, aku pernah beli dorongan bayi bekas. Eh... baru
3 bulan pake langsung copot bannya, bangkunya jebol. Ngeselin banget.”
Hihihi, saya pernah loh beli dorongan bayi yang
second tahun 2008 di Pasar Rumput, merk Baby Does, seharga Rp.400.000. Mahal
banget ya, padahal beli harga segitu dapat kok yang baru di toko. Tapi ternyata
itu dorogan awet banget sampai kepake anak ke 4 tahun 2014. Mungkin, kebetulan
saya sedang beruntung atau karena itu barang bekasnya impor???
“Waktu Arna lahir aku
beli dorongan bekas juga di garage sale dan itu awet sampai Arna usia 3 tahun.
Entah mengapa soal kejujuran, di Sydney orangnya lebih jujur dari pada orang
indonesia.” Ehmmm, jadi berpikir itu yang jual dorongan bayi second di Pasar
Rumput mungkin bohongin saya ya, bekas kok Rp400.000.-, mana harga segitu tahun 2008? Entahlah...
Oya, Mba Ade, sebenarnya
ketika kita terpaksa harus melahirkan di luar negeri apa saja sih yang perlu
disiapkan dari Indonesia?
“Udah... bawa duit aja
sih mendingan buat beli pampers dan ikut asuransi kesehatan. Itu asuransi
kesehatan di sana gak boongan kok. Semua ditanggung, jadi kita tinggal lenggang
kakung aja masuk rumah sakit. Paling beli diapers aja yang gak ditanggung...”
Asyik juga ya, kalau
gitu gak perlu juga ya bawa perlengkapan bayi dari Indonesia karena di sana
banyak garage sale yang murah gila dan berkwalitas branded?
“Soal bawa keperluan
dari Indonesia, gak usah. Karena pola makan kita di sana beda ama pola makan
kita disini. Entah mengapa yang hamil dan melahirkan disana biasanya bayinya
pada gede-gede gitu. Jadi takutnya malah gak muat nanti...”
Karena baby Arna guede jadi deh baju yang dibawa dari Indo gak muat, Mba Ade jahit ini baju dari kain gendongan |
Bener juga ya, soalnya
saya lihat beberapa teman yang hamil dan melahirkan di luar negeri anaknya beda
loh. Maksudnya beda dengan kakak-kakaknya yang hamil dan lahir di Indonesia,
biasanya terlihat lebih putih dan besar. Jadi pola makan ya mempengaruhi, catet
eh mungkin juga ditambah kondisi cuaca.
Sebelum menutup artikel
ini mau dunk, Mba Ade, dibagi tips hamil dan melahirkan di luar negeri karena
ini pasti penting banget nih buat diketahui Moms yang akan keluar negeri dan
stay cukup lama di sana.
Tips kalo hamil dan
melahirkan di LN:
- Belajarlah bahasa inggris. Setidaknya kata2 dasar. Biar bisa komunikasi sakitnya dimana dan apa rasanya.
- Urus dan ikut asuransi dulu sebelum hamildan melahirkan. Kalo bayar sendiri muahual.
- Pilih layanan bidan aja..hehehe..enak.Karena kalo di Australia ada layanan bidan datang ke rumah pasca ibu melahirkan. Nanti bidannya yang bantu mandiin anak, ngajarin pijat bayi, dll. (Enak banget ya, saya pernah baca di Belanda juga ada pelayanan seperti ini, bahkan bidan juga yang menerima tamu karena ibu paska melahirkan perlu istirahat. Eh, tapi kalau menurut cerita ibu saya, dulu paraji atau dukun beranak juga menservis seperti ini loh)
- Jangan malu untuk hunting barang-barang second
Kalau dibuka dengan
sajak Hujan Bulan Juninya Sapardi Djoko Damono, maka gak syah ya kalau gak
ditutup dengan sajak kece itu:
Tak ada yang lebih
bijak
Dari hujan bulan juni
Dihapusnya jejak-jejak
kakinya
Yang ragu-ragu
So Moms, tidak ada yang perlu ditakutkan atau
diragukan lagi ketika harus mendampingi pasangan tugas atau pun kuliah di luar
negeri kemudia hamil dan melahirkan di sana. Karena ternyata bayak gampangnya.
Makasih Mba Ade sudah mau berbagi banyak, terus berkarya ^_^
Mau baca banyak tentang inspirasi para wanita super lainnya silakan kepo-kepoin Muna Sungkar Mak kece yang suka jalan-jalan, Naqiyyah Syam Emak 3 anak kecil-kecil yang tetap eksis&berpretasi, Ernawati Lylis Emak dua balita yang masih terus berkarya dengan buku anak, Dan Evrina Budiastuti si Emak yang hobby menjelajah gunung.
Makasih Mba Ade sudah mau berbagi banyak, terus berkarya ^_^
Mau baca banyak tentang inspirasi para wanita super lainnya silakan kepo-kepoin Muna Sungkar Mak kece yang suka jalan-jalan, Naqiyyah Syam Emak 3 anak kecil-kecil yang tetap eksis&berpretasi, Ernawati Lylis Emak dua balita yang masih terus berkarya dengan buku anak, Dan Evrina Budiastuti si Emak yang hobby menjelajah gunung.
7 komentar
Iya kata tmnku asuransi kesehatan di Australia bagus. Asuransi2 lain yg melindungi konsumen jg bagus. Jgnkan utk melahirkan itu, misal barang cacat atau kita gak minat sama barangnya lagi pas nyampai rmh, boleh dikembalikan ke tokonya katanya. Benar2 perlindungan utk konsumennya bagus. Moga2 Indonesia bisa sebagus itu aamiin. Terima kasih Mbk Eni dan Mbak Ade atas sharingnya :)
ReplyDeletepengalamannya luarbiasa ya.mba Ade memang sosok tangguh dan inspiratif.btw orangluar negeri jujur2 ya noted. asuransi noted, and speak english please hihihhi kudu belajar sama mba Ade nih,private class:)
ReplyDeleteErnawati Lilys:Mba, kalau mau nambah doain suami dpt tugas di luar negeri hahaha
ReplyDeleteeeeaaa.... ternyata mbak Ade mlahirkan Arna di LN... wih, fasilitas yang disediakan utk ibu hamil dan melahirkan di LN mayan juga mbak, berbanding jauh sma di Indo.. xixixixixi
ReplyDeletewaaah udah gede sih dedek nyaa
ReplyDeleteSebuah pengalaman yang sangat berharga, tips pengalaman kehamilan yang bunda paparkan diatas sangat bagus dan layak di praktekkan bagi ibu-ibu yang sedang hamil.
ReplyDeleteMemang trimester pertama kehamilan adalah masa-masa yang paling rentan bagi ibu hamil muda. Sebaiknya bunda rajin-rajin mempraktekan pola hidup sehat diantaranya dengan selalu mengkonsumsi makanan sehat untuk ibu hamil muda supaya bunda mudah menjalani masa kehamilannya dan tentunya anak dapat lahir dengan sehat dan cerdas.
Satu lagi bund, bagi yang masih dalam program kehamilan dan ingin segera memperoleh keturunan coba bunda baca artikel 7 Vitamin penyubur kandungan agar cepat hamil, semoga dapat membantu.
Terimakasih informasinya bund. Salam kenal.
Mba, boleh tahu rekomendasi perusahaan asuransi untuk melahirkan?
ReplyDelete