Mengolah Udang : Dibuang Sayang
Moms, pasti seringkan
mengolah udang? Pasti dong, secara udang ini favorit banyak orang. Selain
mengolahnya mudah, masaknya cepat, rasanya lezat, antara gurih dan manis
menjadi satu. Karena lezatnya, udang diolah tanpa garam pun lezat, saya pernah
memakan udang hanya dengan dibakar tanpa bumbu apa pun. Tapi ingat ya, udang
ini mudah sekali rusak.
Jika kita telat mengolah atau tidak buru-buru memasukkan
ke dalam freezer sementara belum siap untuk mengolahnya, maka udang akan cepat menimbulkan bau tidak sedap. Karena
itu selain segera mengolahnya jika sudah membeli, cepat masukkan freezer jika
Moms masih menunda untuk mengolahnya.
Juga pandai-pandai
dalam memilih udang, berikut ini ciri-ciri udang yang sudah tidak segar lagi:
- Aroma: Udang yang sudah tidak bagus atau tidak segar mengeluarkan aroma tidak sedap, bahkan aroma busuk. Sebab udang yang segar aromanya seperti ikan segar. Kenali juga udang yang segarnya karena diberi pengawet berbahaya bagi manusia, biasanya udang tampak segar namun tidak berbau seperti ikan, juga tidak berbau busuk. Tapi tidak memiliki bau sama sekali dan lalat tidak merubunginya (udang termasuk yang mudah dihinggapi lalat loh).
- Warna: Daging udang berwarna orange tua atau kehitaman padahal jenis udang bukan udang hitam. (banyak nih saya lihat sendiri ibu-ibu yang nekat membeli udang bau, biasanya dijual tukang sayur yang tidak menyimpan udangnya ke pendingin atau es. Harganya memang jauh lebih murah, tapi ini sudah tidak layak dikonsumsi. Rasanya pun tidak segurih dan manis udang segar).
- Berledir&lembek: Udang berledir berlebihan dan sangat lembek. Udang segar tidak banyak berledir dan dagingnya kenyal atau keras.
Nah, setelah memilih
dan membeli udang segar, udang akan diolah ya, Moms. Entah, dibuat bakwan,
balado udang campur pete, dan banyak lagi. Sering, terutama apabila udang
diolah untuk dikonsumsi si kecil, anak-anak biasanya suka sekali udang
ditepungi lalu digoreng. Biasanya nih, Moms pasti akan mengguliti udang dari
kulitnya yang keras hingga kepalanya yang besar lalu...dibuang deh.
Padahal sayang banget
loh, Moms. Lihat deh, daging sama kulit
dan kepalanya pasti banyakan kulit dan kepalanya, kan. Kulit dan kepala udang
itu dapat diolah menjadi kaldu yang sedap, baik rasa dan aromanya. Kaldunya bisa
buah kuah tekwan, laksa, sop, maupun tomyan. Sementara kalau saya, kaldu udang
bisa saya gunakan untuk Mpasi Pendar.
Berikut ini ya, resep lengkapnya:
Kaldu:
Kulit dan kepala udang
yang sudah dicuci bersih rebus selama
satu jam
Bumbui dengan bawang
bombay, bawang merah, bawang putih, daun bawang, garam&gula sedikit
Kaldu bisa disimpan di
freezer dan dicairkan sewaktu-waktu diperlukan, gunakan sesuai selera.
Resep Mpasi Pendar:
Kaldunya biasa saya
panaskan lalu masukkan sayur kukus sesuai selera, kebetulan Pendar sangat suka
labu siam, wortel, jagung, kentang, brokoli, ubi, kabocha, labu parang, Cuma tadi
saya memasaknya dengan labu siam baby dan wortel lokal. Kebutulan Cuma itu
adanya.
Ok, selamat mencoba
resepnya ya, Moms. Konon kaldu udang ini dikonsumsi orang dewasa sangat bagus
karena bermanfaat untuk:
- Mengurangi beban kerja liver
- Menurunkan kolesterol (padahal daging udang mengandung kolesterol tinggi ga sih?)
- Meningkatkan daya tahan tubuh
- Baik dikonsumsi bagi penderita thipus (bisa buah kuah buburnya karena biasanya bila kena thipus harus makan yang lembut-lembut ya, Moms).
- dll
14 komentar
woh jd begitu, dibuat kaldu
ReplyDeleteJiah Al Jafara: hayoo, Jiah..kalau punya anak nanti jangan lupa resep ini yo
ReplyDeletehidup mulia: Hiiii jangan lah, dikonsumsi daging atau kulitnya kalau sudah bau bahaya banget
ReplyDeletewaaah asikk nih..tapi kaldunya kira2 jadi amis hak mba? Atau kbantu dari remmpah2 yg dicemplungin itu yaa
ReplyDeleteAnakku suka banget makan udang mba. Tapi harganya lumayan mahal ya walau hanya seperempat. Hehehe. Makasih tipsnya mba
ReplyDeletebenar-benar dibuang sayang, malah jadi yang tersayang-sayang :-D
ReplyDeleteakan kupraktikan bun kelak jika ada kejadian begini :-D
kalau lg rajin, aku nyimpen kaldu udang buat bikin tekwan. enakk
ReplyDeleteMamaku juga gitu biasanya. Kepala udang nggak langsung dibuang tapi dibuat kaldu, tambahi sayur gambas, enak!
ReplyDeleteBoleh banget dicoba, kalo saya air kandungan ditambahkan ke adonan pempek, di goreng, makyuz
ReplyDeleteOhhhh jadi masih bisa dijadiin kaldu ya ? Makasih banyak ya, Mbak
ReplyDeleteWiii...
ReplyDeleteselama ini aku kudet ternyata, mba.
Cuma ditepung sama dibumbu asam manis.
Atau bahan campuran nasi goreng.
Ternyata kepalanya bisa bermanfaat lebih yaa..daripada dibuang.
Haturnuhun tipsnya, mba.
Belum pernah bikin kaldu udang buat MPASI anak2.. anak kedua alergen, tapi yg ketiga belum tau. Boleh nih dcoba, jd lebih variatif y mb, tfs..
ReplyDeleteKalau yang alergi udang kasian juga ya jadi ga bisa menikmati makanan lezat ini :)
ReplyDeleteOh bisa buat kaldu ya mba baru tau nih. Emg ngolah udang tuh mesti tau caranya aku tuh dulu ga tau jadi bau deh serumah 😅
ReplyDelete