Sunday

Blogger Menjamur Tapi Jangan Sampai Jadi Jamur

Blogger
Saya katakan blogger menjamur karena saat ini begitu banyak orang yang  berprofesi sebagai blogger, setidaknya menyebut diri sebagai blogger,  mungkin juga begitu dengan saya. Meski saya mempunyai blog sejak tahun 2010, kira-kira 6 tahun lalu ya. Tapi saya baru berani bilang sebagai blogger kira-kira 3 bulan ini, yaitu pertengahan Desember hingga pertengahan Maret ini. Itu pun setelah ikut-ikut gathering blogger, dll dan menulis dengan rutin tentunya.

Menjamurnya blogger ini beriringan dengan lagi kekinian brand atau perusahaan atau instansi dan sejenisnya melakukan promo, launching dll dengan menggunakan jasa blogger. Jika dilihat dari kacamata awam saya, tentu saja menggunakan mediasi blogger untuk promo itu sebuah pilihan yang apik karena:
Mengundang banyak blogger, misalnya min 50 orang saja. Tanpa harus membayar dengan tarip promo, sebuah brand  prodaknya bisa dipromo melalui 50 blog, tersebar ke sosmed dan entah berapa ribu orang yang membacanya. Atau lebih simpel mereka mengirimkan beberapa sampel ke 50 blogger misalnya, tanpa mengeluarkan bea even hanya memberi produk sampel dan surel materi, produk mereka beriklan di 50 blog!

Dan jika blog itu trafiknya bagussss, bisa anda bayangin sendiri deh keuntungan brand yang dipromokan atau direview blogger

Para blogger ini menurut saya melakukan kerja yang separuh hobby sehingga banyak blogger yang menulis (baca: bekerja) tanpa melihat besar kecilnya efek dari hasil kerjanya . Bukti nyata, salah seorang blogger yang dapat saya katakan senior dengan suka rela mereview sebuah produk tanpa fee materi, tapi hanya berupa produk yang nilainya tidak seberapa (jika kita mau hitung-hitungan secara materi). Dimata saya pribadi sebagai orang awam, salut dengan para blogger.

Dan, kemudian ketika beberapa  kali saya mendapati komen miring tentang blogger (sebagai salah satu blogger juga hehehehe) dudududu...sakitnya tuh di sini, walau tetap ya sadar, intropeksi diri atuh. Komen miring tentang blogger yang gak punya manner sebagai undangan: bawa pulang makanan-makan kayak kuli, blogger muka susah (gubrak..mana cermin, mannaaaa???), blogger sumbu  kompor (tsaaah, ketinggalan jaman yang bilang gini, secara sekarang jaman gas melon yak, Mak), blogger males bikin reportase, blogger ngarep goodiebag, blogger...glek! Sumpah, saya sampai mlipir nyari pojokan buat soliloquy.

Yeah, lagi-lagi menurut saya pribadi, bahasa kerennya subyektifitas saya...memang saya akui masih banyak blogger yang menulis masih tertatih (bisa jadi saya termasuk) bahkan dalam jumlah karakter tidak memadai, hasil foto yang belum enak dinikmati, dsb.

Karena itu yuk, Mak eh bloggers... kita bangkit mengintropeksi diri:
  • Ketika kita sudah menyebut diri sebagiai blogger dan menautkan diri ke ranah klien (baca: blogger undangan) maka saat itu kita bukan sedang iseng, main-main atau sekedar (hanya) happy fun, tapi menjalani profesi kita sebagai blogger. Silakan, yang ingin menjadi blogger happy fun atau main-main, menulis semau dan segaya gue, mau dibaca atau gak gue sera-sera, tapi tentu saja pikirkan 7x ketika anda menerima undangan dalam sebuah acara.
  • Segera laksanakan tugas ketika diundang menghadiri sebuah acara dan harus menulis reportasenya, diundang berbayar maupun tidak berbayar ketika kita sudah menyetujui datang maka otomatis kita sudah acc segala hal yang menjadi hak dan kewajiban kita sebagai blogger. Seperti hak mendapat ilmu, mendapat goodiebag maka kewajiban ya tulis segera reportase dan share linknya.
  • Totally. Jika memang mau jadi blogger happy fun ya..total happy tanpa membuat ikatan dengan klien sehingga kita melakukan segala hal dengan blog kita tanpa beban (kewajiban yang terikat), dan kalau memang ingin menjadi blogger profesional dalam arti ada ikatan kerja dengan klien seperti menerima review prodak, menerima undangan, dan sejenisnya. Total dari menulis-mengedit foto atau mengambil foto-melaksanakan tugas secepatnya. Total di sini tentu saja semampu kita, termasuk berusaha rapi dan sesuai kondisi saat menghadiri undangan ya, biar ga dibilang blogger muka susah wkwkwkwk. Ingat, rapi gak harus menor. Stylish gak harus mahal. Tapi cara memadu padankan dengan apik dan bersahaja sesuai tempat.
  • Belajar dan belajar. Saya juga nulis dan ngedit foto termasuk mencoba memahami bahasa-bahasa teknis ngeblog pelan-pelan, tapi kemauan besar, itu penting. Sebab, tanpa belajar dengan isi kepala seadanya, apa yang kita tulis akan terlihat. Dalam menulis novel saya pernah membaca, bahwa apa yang kita tulis adalah pengetahuan bukan pembodohan. Maka ngeblog, saya pikir juga demikian.
Mba Riana pemilik owner Belowcepek(dot)com says: Tampil cantik itu untuk menghargai diri kita sendiri, bukan untuk oranglain

So sebagai blogger pemula maafkan jika saya terlalu cuap-cuap tapi inilah yang saya tangkap begitu memasuki ranah ngeblog. Blogger boleh mernjamur tapi kita para blogger jangan sampai jadi jamur sehingga dipertanyakan: Pantas gak sih ngundang blogger?

10 comments:

  1. Tulisan yang apik Mak. Emang kalau mau jadi Blogger profesional kudu mau korban waktu, tenaga, pikiran utk terus belajar dan bikin karya2 yg bermutu. Biar gak jamuran :)
    Saya pribadi ngeblog udah dari tahun 2007-2008nan pas jaman MP, tapi hingga hari ini blm ngrasa bisa menghasilkan tulisan bermutu hiks. Kudu banyak belajar jg :)
    TFS :)

    ReplyDelete
  2. blogger muka susah hahaha. iyaa mbak, makin menjamur skrang blogger blogger hihi

    ReplyDelete
  3. nonjok banget ini mak postingannya, blogger kuli, blogger muka susah. Jahat ya :( Aku pun berusaha serapih mungkin kl dateng ke acara blogger.. Siapa tau ntar mereka tertarik untuk kerjasama lebih lanjut kan Mak.. Setuju banget menulis utk memberi informasi ya mak, buka pembodohan.. Aaah suka banget tulisan ini, jadi tercerahkan.. Makasi sharingnya ya mak Eniii. Ntar aku mau beli novelnya mak Eni ah, kalo ketemu boleh minta tandatangannya ya maaaak. Hehehe

    ReplyDelete
  4. makasih mba ENi, mengingatkan saya juga nih utk profesional ketika menyebut diri sebagia blogger :)

    ReplyDelete
  5. Wow ulasannya lengkap, keren jadi tersentil deh

    ReplyDelete
  6. bagus dehh, jadi simbiosis mutualisme kan? hehehe

    ReplyDelete
  7. aku sendiri blm berani bilang kalo aku blogger :).. walopun rutin nulis, tapi, blog buatku hanya utk penyaluran nulis.. bukan utk cari duit di situ.. ga tau deh, anggapanku selama ini ya mbak, blogger itu kalo berani bilang dia blogger, berarti dia juga mencari nafkah dri blognya.. nth dngan mereview produk, menulis produk sponsor dll.. sementara aku belum sampe situ :).. makanya ga brni bilang kalo aku ini blogger :D.. sekedar punya blog utk nulisin ttg hobi travelingku aja, that's it :D

    ReplyDelete
  8. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete