Taman Tabebuya |
Siapa sih yang butuh piknik?
Gak cuma anak-anak, emak-emak yang rawan penyakit 'jenuh' butuh sangat yang namanya piknik. Tapi masa piknik harus menungu tanggal muda terus, padahal jenuhnya itu pasti di tanggal-tanggal tua. Dimana segala penjuru seakan menjenuhkan, secara emak-emak merangkap menteri keuangan, bagian pembelian...tsaaaah.
Tapi di Jakarta piknik itu gak murah, ngemall yang tujuannya cuma jalan-jalan aja bisa membuat dompet tipis. Ya iyalah, belum minum-makan, yang harganya gak bisa dibilang murah. Belum lagi kalau mata jatuh cinta tapi gak kebeli, yang ada pulang bukan hilang jenuh. Tapi, ada kejenuhan baru: Ngimpiin baju atau sepatu yang tadi di mall...hahahaha
Nah, ternyata di ujung Jakarta Selatan, tepatnya di Jl.Moh.Kahfi I- Ciganjur, Jagakarsa-Jakarta Selatan, terdapat tempat piknik yang cukup luas, Taman Tabebuya. Letakknya tepat di jalan menurun yang terkenal disebut, turunan Herman Susilo. Pas di depan jalan, sehingga ketika kita melintas dengan kendaraan, akan terlihat jelas Taman Tabebuya. Kendaraan umum yang lewat cuma angkot biru M20, jurusan Ciganjur-Pasar Minggu.
Cantiiik, begitu kesan yang disuguhkan saat melihat Taman Tabebuya. Dari halaman depan disambut kolam yang ditumbuhi bunga teratai, beberapa angsa sering berenang-renang di sana. Taman terbentang dipenuhi hamparan rumput tertata rapi, beberapa kursi duduk tersedia, jembatan dengan kali kecil di bawahnya, terdapat gazebo yang digunakan sebagai perpus mini, dan playground yang menyediakan beberapa permainan anak: Ayunan, perosotan, jungkat-jungkit.
Play Ground |
Keren Loh, Buat Foto ala-ala After Wedding |
Sampah meski kecil-kecil membuat tidak nyaman |
Cuma sayang, diam-diam saya memperhatikan. Ada beberapa kondisi yang bikin 'ngrenes' banget, plus gregetan. Di depan areal playground, ada bangku-bangku yang rindang karena di atasnya ditumbuhi tanaman rambat, bawahnya agak kotor. Entah itu, sampah kertas, daun-daun kotor, plastik, jadi kurang nyaman saat kita duduk sambil mengawasi anak-anak main di playground. Mungkin, karena saya berkunjung masih pukul 10 pagi, areal itu belum dibersihin petugasnya kali ya, kan tamannya cukup luas.
Tempat Sampah Cantik |
Sssttttt...padahal tempat sampat cantik-cantik, warna-warna, tersedia nyaris di setiap sudut.
Perpus Mini di Gazebo Yang Menyedihkan |
Eh, tapi...saat saya mau mengajak anak-anak ke Gazebo, yang ada perpus mininya. Langsung deh pengen mewek....lah,secara saya dan suamikan pecinta buku, selain bakul buku. Gimana gak nangis, lihat pemadangan yang disuguhkan: Gazebo dari material kayu yang tampak anggun, di dalamnya ada lemari kayu mini yang digunakan sebagai rak buku. Tapiiii...buku-buku itu berserakan di bawah, tidak beraturan di dalam rak. Sampulnya pada copot, halamannya pada sobek-bek. Sepintas, bukan seperti perpus mini, tapi gazebo dengan sampah buku rusak...huhuhuhuhu
Please, Pak Petugas, perhatiin dunk areal ini.
Boleh juga nih, ngajak komitas KOPDAR di sini |
Saya yakin kehadiran Taman Tabebuya ini salah satu obat rindu pada piknik dengan dana minim. Sehingga masyarakat begitu membutuhkan tempat-tempat seperti Taman Tabebuya, karena itu selain Pak Petugas kebersihan di sana, masyarakat juga sebagai object utama yang HARUS MENJAGA KEBERSIHANNYA.
Info:
Jika anda mengajak keluarga ke Taman Tabebuya sebaiknya jangan lupa:
- Bawalah topi untuk buah hati, karena bermain di taman cukup terkena paparan sinar matahari
- Bawakan baju ganti, siapa tahu buah hati anda tertarik untuk mencolek-colek air, atau berguling-guling di hamparan rumput
- Bawa obat untuk mengobati bila si kecil digigit serangga, seperti nyamuk atau semut
- Bawa alas duduk buat lesehan makan, atau sekedar istirahat di hamparan rumput
- Di Taman Tabebuya pedagang makanan dan minuman hanya ada di depan gerbangnya, beberapa saja. Menurut saya, dari pada jajan yang belum tentu sehat, sebaiknya bawa bekal sendiri.
- Jangan lupa bawa kamera
sedih banget liat perpus mininya, padahal tamannya lumayan ok
ReplyDeleteMakin banyak taman terbuka hijaauuu.. aduh senangnyaaa
ReplyDeleteNama tamannya kaya nama Jepang :D
ReplyDeleteHiks sedih liat perpusnya. Padahal kalau terawat dgn baik bagus banget bisa banyak yg baca" disitu 😢
ReplyDeleteMba Eni aku belum pernah kesini. Jadi penasaran nih . Murah meriah tapi nyaman ya
ReplyDelete