Menjadi Ibu Yang Lebih Baik
Begitu menerima email dari
Indonesia Hijab Blogger (IHB) bahwa saya sudah diterima sebagai membernya, ada
rasa senang. Setidaknya semakin banyak ilmu dan silaturahmi yang akan saya
dapat di dunia blogger, dunia yang baru berapa minggu ini saya fokuskan. Sebenarnya,
saya sudah lama punya blog, menulis di blog, tapi tidak fokus. Angin-anginan,
ketika beberapa teman, seperti Leyla Hana yang sudah wara-wiri ngeblogger
mengompori, baru lah saya mencoba fokus lagi. Kebetulan selama memiliki baby
Pendar, saya cuti menulis novel. Tepatnya sulit sekali berbagi waktu memiliki
bayi, tanpa art, dan menulis novel. Maka menulis di blog merupakan pilihan
terbaik, bisa menulis apa saja sesuai ritme kita dengan jumlah kata yang dapat
dihitung.
Kembali ke IHB...
Begitu menerima email tersebut,
saya syah menjadi member IHB, maka saya jalan-jalan ke blog IHB dan tertampar dengan deretan
kata-kata berikut ini:
Sudah tinggal menghitung hari
menuju 2016. Gimana teman-teman, apakah sudah memanfaatkan waktu di tahun 2015
dengan baik?
Jleb! Apa yang sudah saya lakukan
di tahun 2015? Novel terakhir saya: Learning To Love, terbit tahun 2014. Aktif
di dunia kepenulisan novel seperti Talkshow di radio, bedah novel bersama
pembaca, terakhir juga tahun 2014. Bahkan, saat saya berjalan ke beberapa toko
buku... tidak banyak yang memajang novel saya. Hanya tinggal satu-dua toko buku
besar yang memanjang karya saya, itu pun hanya Learning To Love.
Ihiks, tepatnya di tahun
2015...sebagai penulis novel saya tidak
berkarya sama sekali. Saya puree di rumah mengurus anak-anak: Lintang
(10 tahun), Pijar (7tahun), dan Pendar (13 bulan). Ya, baru tahun ini saya
benar-benar tidak menulis dan menerbitkan karya saya. Kalau lah menulis, hanya
menulis di blog saja, itu pun baru-baru ini
kontinyunya. Tapi...
Lelaki kecil berusia 13 bulan,
Pendar, dia lah yang membuat saya begitu fokus. Merawatnya, memberinya ASI hingga
dari 4 anak saya (1 alm), hanya Pendar yang benar-benar lulus ASI ekslusif
(kisah lengkap ASI baca di SINI). Tidak hanya memberi ASI, tapi juga memberinya
Mpasi dengan metode WHO (lengkap tentang Mpasi WHO di SINI). Dimana saya
berkutat dengan berbagai menu sehat, mencari tahu apakah Pendar alergi terhadap
suatu menu, dsb.
Di banding kakak-kakaknya, yang
dulu saya tinggal bekerja, saya duakan sambil berkarya, Pendar lebih banyak
mendapat sesuatu dari saya, ibunya. Sehingga dia tumbuh lebih sehat, lebih
pesat, lebih dekat dengan saya hingga kini usianya 13 bulan
Jadi, sesungguhnya, kalau mata
saya boleh terbuka dan mengatakan dengan jujur apa yang saya lihat: Inilah
waktu yang saya manfaatkan di tahun 2015, Best Moment 2015... Menjadi Ibu Yang Lebih Baik.
Ah, mungkin sebagai penulis tahun 2015 saya bukan apa-apa, tapi selayaknya saya bangga dan bersyukur ketika melihat anak-anak saya tumbuh dengan baik. Kelak ketika tiba waktunya, saya dapat berbagi, menduakan dengan berkarya, mungkin di tahun 2016 nanti... siapa tahu..hehehe. Saya akan kembali melihat karya-karya saya berjajar di toko buku seperti dulu. Setidaknya sekarang, saya sudah melewati tahap yang sangat berharga dengan anak-anak saya. Yang kelak akan mempengaruhi kehidupan mereka di masa dewasa.
Thank you my Allah, all the time
that is given to me...
0 komentar