Bulan Terbelah Di Langit Amerika |
Judul Film : Bulan Terbelah Di Langit Amerika
Penulis Novel : Rangga Almahendra, Hanum Rais
Penulis Skenario : Rangga Almahendra, Hanum Rais
Produser : Ody Mulya Hidayat
Sutradara : Rizal Mantovani
Rumah Produksi : Maxima Picture
Sutradara : Rizal Mantovani
Rumah Produksi : Maxima Picture
Pemain : Acha Septriasa, Nino Fernandez, Abimana Aryasatya, Rianti Cartwright
Hannah Al Rasyid, Hailey Franco, Hans De Krakker, dll
Sebetulnya film Bulan
Terbelah Di Langit Amerika (BTDLA) ini tayang serentak di bioskop-bioskop untuk
umum, tanggal 17-19 Desember 2015. Tapi karena dapat undangan Media Screening
dari Managemen Hanum, jadi lah saya nonton BTDLA ini hari Selasa kemarin, tanggal
15 Desember 2015, pukul 14.00 wib - selesai di Epicentrum XXI Rasuna Sahid.
Alhamdullilah gak kebagian jam malam, karena
saya masih punya baby Asi usia 1 tahun dan untuk pertama kalinya saya tinggalkan
di rumah.
Adegan: Azima-Sarah-Abe (BTDLA) |
Bulan Terbelah Di
Langit Amerika yang difilmkan berdasarkan novel best seller karya Hanum Salsabiela Rais-Gramedia, dilatar belakangi
dengan kejadian tragedi WTC (World Trade
Center) di Washington DC- New York tahun
2011. Adegan film dibuka dengan perayaan ulang tahun gadis kecil bernama Sarah Hussein, putri dari
Azima Hussein al Julia Collins dan Abe al Ibrahim Hussein. Tiga tokoh yang ikut
memperkaya film BTDLA.
Novel Hanum-sumber gambar di SINI |
Azima yang berkerja
sebagai guide di sebuah museum seorang mualaf, karena menikah dengan Abe yang
muslim. Wanita cantik itu mengenakan hijab, sampai sebuah tragedi melenyapkan
semua kebahagiaan rumah tangganya dengan Abe, yaitu tragedi WTC. Tragedi yang
merenggut banyak nyawa, selain kaum non muslim, terdapat juga kaum muslim. Salah
satunya, Abe, yang dalam tragedi ini dituduh sebagai teroris. Tuduhan yang
menghantui kehidupan Azima dan Sarah, putrinya, hingga Sarah tumbuh menjadi gadis ABG.
Tragedi WTC tidak hanya
melenyapkan kebahagian rumah tangga Azima, tapi juga melenyapkan kebanggaannya
sebagai muslim. Ini terungkap dari ucapannya saat kemudian bertemu dengan Hanum,
wanita Indonedia, jurnalis sebuah koran, yang sedang menemani suaminya, Rangga,
sekolah di Wina.
“I love you Islam, Tapi saya kehilangan kebanggaan akan Islam...” (BTDLA) |
“I love you Islam, Tapi
saya kehilangan kebanggaan akan Islam...” diucapkan, saat Hanum mempertanyakan,
Azima berganti nama menjadi Julia Collins dan menanggalkan hijabnya.
Kalimat yang membuat
saya, sebagai penonton, tersentak. Terlintas kemudian dalam benak saya, hanya karena
sebagian ulah oknum yang membawa nama
Islam, menjadikan kebanggan akan Islam terkadang terkikis.
Bagian ini menyebabkan saya...menitikkan air mata. Merasakan benar
konflik psikologis Azima, sebagai mualaf, harusnya dilindungin, dan masuk
golongan mustahiq karena masih rentan dengan kufur hati.
Sementara selain
konflik Azima dan keluarganya, Hanum sendiri memiliki konflik dengan suaminya saat
di New York. Rangga ke New York mendapat tugas dari bossnya, Profesor Reinhard,
untuk mengikuti sebuah konfrensi internasional dalam bidang bisnis: Strategi
The Power Of”, yang dibawakan oleh seorang filantropi dunia bernama: Brown
Phillipus. Sementara Hanum ke New York
karena tugas dari atasannya,
Gertrude Robinson, untuk mewawancarai dua nara sumber muslim dan nonmuslim korban
WTC. Sebagai sumber bahan artikel Hanum,
yang bertema Would the world be better without Islam. Konflik efek dari tekanan
tugas keduanya.
Konflik yang mewarnai
film BTDLA, yang kemudian juga menjadi benang merah diantara tokoh-tokohnya:
Azima Hussein yang berganti nama menjadi
Julia Collins, si gadis kecil Sarah yang tidak percaya Ayahnya seorang
teroris, Abe, Brown Phillipus, dll.
- Apakah Abe benar seorang teroris, yang diduga terlibat dalam peristiwa WTC di Washington DC- New York tahun 2011?
- Akankah Julia Collins meninggalkan Islam?
- Berhasilkan Hanum dan Rangga menyelesaikan tugasnya masing-masing?
Penasaran?
Adegan Penutup- Rangga&Hanum (BTDLA) |
Bulan Terbelah Di
Langit Amerika, memang cukup layak ditonton. Buat saya pribadi, konten dari
film ini bagus. Seperti biasa, Hanum selalu banyak memiliki kalimat-kalimat
yang menyentil dan dalam, cerdas. Kadang, membuat saya tersentak, tergugu,
meneteskan air mata. Yang mana ketika film usai, ditutup dengan perdamaian
Hanum dan Rangga...saya pulang dengan rasa: Aku bangga menjadi muslim.
Oya, film ini juga
layak di tonton non muslim. Karena banyak menyuguhkan contoh hidup damai
bersama muslim dan non muslim. Selain ulasan di atas, Bulan Terbelah Di Langit Amerika, juga diperkuat pemain-pemain lainnya, seperti Hans De Krakker yang berperan sebagai Brown Phillipus yang bermain cukup apik, Nino Fernandez yang membawakan tokoh Stefan-sahabat Rangga. Bahkan Tokoh Stefan ini memberi warna komikal yang membuat penonton tertawa berkali-kali. Memang hal paling menyenangkan itu, merasa lucu disituasi yang tidak lucu... hehehe.
Dan jika calon penonton mempertanyakan hal-hal yang diluar pujian akan film ini, seperti pepatah tidak ada gading yang tidak retak. Maka saya cuma bisa kasih info, beberapa produk iklan yang hadir di adegan film Bulan Terbelah Di Langit Amerika ini...sedikit mengganggu dan tidak pas. Tapi, mau gimana lagi, budget film kan terbesar dari iklan. Sekedar masukan saja sih... mungkin tata letak produk iklannya saja yang lebih dibuat klik.
Dan jika calon penonton mempertanyakan hal-hal yang diluar pujian akan film ini, seperti pepatah tidak ada gading yang tidak retak. Maka saya cuma bisa kasih info, beberapa produk iklan yang hadir di adegan film Bulan Terbelah Di Langit Amerika ini...sedikit mengganggu dan tidak pas. Tapi, mau gimana lagi, budget film kan terbesar dari iklan. Sekedar masukan saja sih... mungkin tata letak produk iklannya saja yang lebih dibuat klik.
No comments:
Post a Comment