MPasi WHO Homemade |
Yuk, Kenalan Dengan Mpasi Versi WHO
Untuk Lintang, Pijar, saya belum mengenal Mpasi versi WHO. Keduanya saya berikan Mpasi seperti umumnya yang booming saat itu, yaitu pure buah-buahan atau karbo. Itu pun sangat terbatas sekali jenisnya. Jadi awal mencoba Mpasi usia 6 bulan, saya beri pure tunggal antara lain: pure tepung beras, tepung kacang hijau, pisang, alpukat, wortel, apel, dan lain-lain Sementara protein hewani, seperti ikan, telur, daging, hati, itu diberikan setelah usia 8-9 bulan ke atas. Dimana saat itu bayi sudah mulai mengenal Mpasi campur, bukan tunggal. Karena info yang saya input, kalau tahap usia dini dikasih protein hewani bisa alergi lah, pencernaan belum kuat lah.
Jangan lupa ya, untuk membaca artikel ini. Penting banget supaya kita tidak menjadi ortu yang gagap Mengapa Harus Belajar Menjadi Orangtua Baru?
Nah, ketika anak ke-4
lahir ((Pendar), saya baru tahu tentang Mpasi versi WHO ini. Ternyata metode Mpasi
yang dulu saya berikan itu kandungannya ngawur (baca: tidak lengkap). Dulu saya membuat Mpasi campur
bisa: beras putih, kentang, kacang merah,wortel, hati, ceker...dimasak semua
jadi satu. Ngawurnya terjadi double karbo: Beras putih, kentang, lalu double
protein hewani: Hati dan ceker ayam. Kadang, tidak lengkap: beras
putih,brokoli, wortel, hati ayam. Benerkan, ya jadi ortu harus banyak belajar, apalagi orangtua baru seperti saya saat itu.
Pengenalan keaneka
ragamannya pun telat. Saya baru berani memberi bayi telur, daging ikan itu
setelah bayi berusia 8 bulan menuju 9 bulan. Karena ngeri alergi, cemas
pencernaan belum siap. Padahal bayi sejak awal siap diberikan Mpasi, pengenalan
keaneka ragaman menu berguna agar kelak bayi menyukai banyak jenis makanan
sehat dan nutrisi yang diasup kandungannya lengkap bagus untuk masa-masa
pertumbuhannya yang sangat pesat.
Bayangkan, berapa
banyak ketinggalan jenis-jenis makanan sehat itu, mengingat dulu saya memberi
Lintang dan Pijar Mpasi full buah dari usia 6 sampai 7 bulan. Dan, protein hewani baru diberikan pada saat usia 8-9 bulan ke atas..du du du du
Maka, dalam waktu
sesingkat-singkatnya saya sibuk tanya sana-sini mengenai MPasi versi WHO. Mulai dari teman yang
sama-sama punya bayi seumuran, sampai ke HHBF (Homemade Healthy Baby Food) ,
dan info-info lain via browsing, buku. Jadi dalam Mpasi versi
WHO itu bayi diberikan makanan padat atau Mpasi pada usia 180 hari, dengan memberikan segala
macam jenis makanan. Wow, saya langsung menghitung dengan teliti.
Mengapa harus 180 hari? Jawaban ini juga ada di artikel Mengapa Harus Belajar Menjadi Orangtuabaru? yang dijelaskan oleh dokter anak di RSI Bunda Menteng.
Mengapa harus 180 hari? Jawaban ini juga ada di artikel Mengapa Harus Belajar Menjadi Orangtuabaru? yang dijelaskan oleh dokter anak di RSI Bunda Menteng.
Lalu selama 14 hari di
awal pemberian Mpasi itu, bayi kita berikan menu tunggal atau menu yang hanya satu
jenis, tanpa kombinasi. Saya memberi Pendar di awal Mpasi:
Menu Tunggal Pure Kentang |
Reaksi ketika menolak Mpasi |
Seterusnya, selama 14
hari saya mengenalkan pure kabocha, kacang hijau, pir, pepaya, kentang, kuning
telur ayam kampung&burung puyuh sampai ikan, hati ayam, daging ayam,
(daging sapi karena teksturnya lebih keras pada Mpasi 14 hari belum saya
kenalkan). Dalam 14 hari ini saya sibuk mengamati, jenis makanan apa yang
membuat Pendar alergi.
Reaksi ketika senang menu MPasi |
Ternyata Pendar belum
cocok pir, karena pir jadi diare sehari 3-4kali. Tapi karena diare disebabkan tidak
cocok makanan, maka saya cukup memberinya dengan pure apel hijau dikukus. Alhamdullilah,
langsung tidak diare lagi. Tapi, habis diare berganti sembelit selama 3 hari karena Mpasi pure kacang merah...Toweeeng! Saya memberinya pure pepaya, tidak juga pup. Akhirnya saya memberi sedikit pure pir...langsung lancar deh. Kalau diare pada bayi, jangan langsung memutuskan memberi obat ya, tetapi ceck dulu penyebabnya.
Oya, alergi tidak hanya diare, tapi bisa juga ruam, demam, bisul, sampai sesak napas. Jika alergi gawat, sebaiknya ke dokter. Jika bayi alergi terhadap makanan, maka tunda pemberiannya sampai sebulan kemudian. Coba lagi, dan lihat reaksinya.
Oya, alergi tidak hanya diare, tapi bisa juga ruam, demam, bisul, sampai sesak napas. Jika alergi gawat, sebaiknya ke dokter. Jika bayi alergi terhadap makanan, maka tunda pemberiannya sampai sebulan kemudian. Coba lagi, dan lihat reaksinya.
Setelah 14 hari masa
pengenalan Mpasi tunggal..eng ing eng... Mulailah kita berkreasi Mpasi 4 bintang.
Apa
sih Mpasi 4 bintang itu?
Yaitu menu yang
mengandung:
-Karbohirat
-Protein hewani
-Protein nabati
-Sayur
Ditambah lemak dari
santan atau minyak kelapa, konon ini untuk mengikat semua kandungan nutrisi dalam menu 4 bintang.
Di awal membuat menu
Mpasi 4 Bintang.. Wuhaa saya semangat sekali. Asyik saja, karena selama Mpasi
menu tunggal saya sudah buktikan Pendar lebih mudah menerima aneka jenis
makanan, tidak ada alergi jenis makanan yang berarti.
Resep
menu 4 bintang:
Beras putih
Kacang hijau
Brokoli
Tomat
Daging belut
#untuk lemaknya saya pakai sedikit santan
Kacang hijau
Brokoli
Tomat
Daging belut
#untuk lemaknya saya pakai sedikit santan
Semua bahan saya masak berdasarkan tingkat lama
memasaknya, biasa sayuran dimasukkan terakhir saat Mpasi sudah mau matang. Setelah
matang dan agak dingin, saya saring secara manual seperti saat membuat Mpasi menu
tunggal. Takaran menu menggunakan gelas pengukur sebanyak 125ml. Alhamdullilah
doyan dan habis, tapi kalau si kecil tiba-tiba menolak Mpasi jangan panik, juga jangan memaksa yang justru membuat Anda dan si keci stres. Sebab, Bayi GTM Bukan Alasan Untuk Menyerah Mpasi ASI Homemade hanya ada triknya, dibaca saja artikel tersebut ya. Moga membantu.
Mpasi versi WHO ini selain memenuhi nutrisi bagi
bayi, juga membuat kita tidak kesulitan mengolah menu jika nanti bayi sudah
boleh mengenal sedikit garam dan gula. Karena menu Mpasi WHO itu bukan sekedar
menu milik bayi, tapi menu yang ada di meja makan keluarga. Seperti sayur sop,
sayur bayam, ikan goreng, pepes ikan, tempe goreng, dan lain-lain
Berikut ini saya sharing resep Menu Tunggal dan MPasi 4 bintang
asyik nih makannya pendar, nyam-nyam
ReplyDeleteWah, kalau saya rasa makan pear bukan menyebabkan alergi, Mbak. Pear memang mengandung zat yang membuat buang air besar lebih lancar, kemaren pas hamil saya sembelit sampe 7 hari obatnya pear karena pepaya udah gak mempan. Makasi ya udah sharing, kebetulan saya 24 hari lagi MPASI. :)
ReplyDeletehahaha..emang kalo ngasih mpasi ini kudu jeli ya Mak, sampe tau kalo di kasih A mencret, eh di kasih B sembelit. Naluri ibu saat itu begitu kuatnya.
ReplyDeletePernah dengar juga istilah MPASI 4 bintang ini. Harus lebih selektif masak, ga asal aja ya
ReplyDeleteAnak semakin sehat makan mpasi buatan sendiri ya mba
ReplyDeletewah jadi kangen pengen ngasi mpasi #eh
ReplyDeleteWaah, ilmu baru nih buat aku makasih mbaaa
ReplyDeleteanak ku mulai makan umur 6 bulan..sih.. tapi syukurnya mau aja.. kecuali telur ayam suka alergi gitu...
ReplyDeleteNoted.. bentar lg bakal punya baby lagi, tfs mb
ReplyDeleteAlhamdullilah semuaaa anak2 saya ASI sesuai anjuran WHO ada ASI ekslusif juga😃
ReplyDeleteAq juga lagi ngasih MPASI buat bayi 8 bulan, cuman kendalanya suka bingung mau menu apa lagi tiap harinya. Heu
ReplyDeleteBelut nya tetap di saring kan makk? Di bejek bejek gitu? Btw waktu 14 hari pertama kok puree kentang nya tekstur nya masih kayak padat ya makk? I mean gak 'cair' gitu makk?
ReplyDelete