Cegah Penyakit Tidak Menular Dengan Makan Buah Dan Sayur
Membaca judul artikel
ini, kira-kira apa yang ada dipikiran kalian ya?
Kalau saya langsung penasaran
dan nyimak banget, karena bagaimana pun juga buah dan sayur tidak selalu ada di
meja makan kita. Rata-rata para ibu kalau ngobrol soal sayur dan buah hampir
sama, ada yang anaknya hanya mau buah impor, sementara di tukang sayur lebih
sering bawa buah-buahan lokal, seperti nanas, alpukat, pepaya, jeruk, jambu
biji. Buah-buah yang kurang diminati anak-anak.
Ada yang karena budged
buat buah yang disukai anak-anak tidak
cukup, sebagai contoh saya membeli anggur impor satu wadah kecil yang hanya
cukup dikonsumsi 1-2 anak harganya sekitar dua puluhan ribu kalau lagi murah.
Sementara jika harga buah impor sedang tinggi bisa mencapai tiga pulu ribu
rupiah, dan anak saya di rumah ada tiga. Total satu keluarga lima orang, jika
uang sedang pas-pasan membeli buah setiap hari jadi perkara yang tidak mudah.
Lalu sayur-mayur?
Banyak anak yang memilih jenis sayur yang disukai, bahkan ada yang menolak sama
sekali. Mengapa anak-anak atau bahkan
orang dewasa masih banyak yang kurang menyukai sayur dan buah (terutama buah
lokal)?
Ibu harus mulai membiasakan meja makan ada buah dan sayur |
"Kebiasaan
menyukai atau tidak menyukai sayur dan buah semua berawal dari dapur ibu."
Ini ucapan dr. Lily S.Sulistyowati, MM Direktur Jenderal Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Tidak Menular dari Kemenkes saat hadir di acara
memperingati Hari Buah Sedunia 2017, yang diadakan oleh Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia (Kemenkes).
Acara
yang menghadirkan tiga narasumber:
- dr. Lily S.Sulistyowati, MM Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
- dr. Fiastuti Witjaksono SpGK
- Chef Eddriantjhia
Para narasumber |
Acara pertama dibuka
oleh dr. Fiastuti Witjaksono SpGK yang menjelaskan beberapa penyakit berbahaya
tidak menular yang diakibatkan pola makan tidak sehat, yang kini angkanya di
Indonesia melonjak tinggi sekali:
- Hipertensi
- Diabetes
- Jantung
- Stroke
- Osteoporosis
Diperkirakan lebih dari
12 juta masyarakat Indonesia menderita diabetes. Hal ini tidak membutuhkan
riset yang sulit, karena sebagai masyarakat saya sering sekali mendapati
penderita diabetes, baik tetangga, teman, juga famili. Diabetes menyerang
dengan sangat ganas dan tidak ada obat yang menyembuhkan, kecuali membuat kadar
gula stabil dengan (lagi-lagi) pola hidup sehat, terutama jaga asupan.
Hipertensi, Diabetes, Jantung,
Stroke, Osteoporosis, juga penyakit yang mudah sekali kita dapati di sekeliling.
Karena banyaknya masyarakat yang terkena penyakit tersebut, jika dialami oleh
kaum tua jadi seperti penyakit lumrah (biasa), yang oleh masyarakat disebut:
Penyakit Tua. Padahal pola hidup di masa lampau sangat mempengaruhi sekali.
Tidak hanya kaum tua
yang terkena lima penyakit tidak menular yang sedang menjadi momok ini, tetapi
juga kaum muda. Adik ipar saya, laki-laki meninggal di usia 28 tahun, belum
menikah, karena hipertensi. Sebagai bujangan alm adik ipar tinggal di luar
kota, tugas kantor, sering makan jajan tidak sehat. Didukung oleh kondisi yang
tidak bisa membuat makanan sehat, diburu waktu harus makan dengan cepat,
sehingga mengasup makan siap saji, jajanan di mana-mana.
Adik ipar saya yang
lain lagi, wanita berusia 27 tahun. Saat pasca melahirkan pingsan karena
ternyata jantung terbelit lemak, kesulitan napas, ini disebabkan bobot tubuhnya
yang melonjak dratis. Ketika gadis termasuk langsing, lalu menikah dan
mengandung bobot tubuh bertambah puluhan kali lipat. Bisa dibayangkan dengan
tinggi tubuh 155 cm beratnya mencapai 80
kg! Karena hamil, banyak hormon, wajar. Tidak! Ini karena pola makan adik ipar
saya tidak sehat.
Dia gemar mengasup jajanan
ayam goreng yang ngehits, ngemil aneka snack gurih, minum sirup, minuman manis
lainnya, seperti soft drink. Tidak
doyan sayur dan buah, asupan tidak sehat terus diterima tubuhnya hingga jantung
terbelit lemak dan terancam kena penyakit hipertensi di usia semuda itu.
Sayur
Dan Buah Bisa Mencegah Penyakit Tidak
Menular, Mengapa?
Ke lima penyakit di
atas yang diakibatkan pola makan tidak sehat, bisa dicegah dengan sayur dan
buah, kata dr. Fiastuti Witjaksono SpGK . Karena sayur dan buah mengandung:
- Vitamin dan mineral ( Vitamin A.C, E, Asam folat, Zinc, Magnesium, Kalsium, Kalium)
- Anti Oksidan
- Serat (Serat larut dan tidak larut)
- ZAt-zat gizi dari tumbuhan dan sayuran
- Cairan
- Serat larut akan membantu penyerapan gula lebih lambat
- Menyebabkan peningkatan kadar gula tidak berlebihan dan juga tidak turun dratis
Perlu kita ketahui
bagaimana peran sayur dan buah di dalam pencernaan sehingga penting sekali
mengasup sayur dan buah dalam keseharian:
- Membantu pencernaan: Mengandung enzim pencernaan.
- Membantu penyerapan: Mengandung serat untuk menjaga kadar gula darah dan menjaga kadar lipid darah.
- Mengandung Prebiotik: Menjaga sel-sel usus untuk dapat bekerja dengan baik
Jadi ketika kita
kekurangan sayur dan buah bisa
menyebabkan efek yang harus diwaspadai (saya bacanya sampai merinding dan tobat
mau mengasup sayur dan buah setiap hari dengan telatur):
- Kematian akibat kanker saluran cerna sebesar 14%
- Kematian akibat jantung koroner sebesar 11%
- Kematian akibat resiko stroke 9 %
Kalau saya sih, belum
dapat dikatakan terlatur mengasup buah dan sayur. Dalam arti tidak selalu
setiap hari, tergantung mood saya
belanja (duh), juga stock di tukang sayur. Kebetulan saya lebih sering belanja
buah lokal ketimbang impor karena anak-anak saya sangat doyan buah apa saja, Alhamdullilah (Harusnya selain bersyukur, ibunya wajib ya menyediakan buah dan sayur setiap hari).
Namun tidak cukup kalau
hanya mengasup sayur dan buah tidak setiap hari, sebab:
- Kandungan dan nutrisi yang ada di sayur dan buah dibutuhkan setiap hari selama hidup
- Kandungan buah dan sayur dapat mencegah beberapa penyakit degeneratif
Aneka Buah Lokal |
Kaum ibu ini yang
diimbau oleh dr. Lily S.Sulistyowati, MM Direktur Jenderal Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Tidak Menular, seperti yang sudah saya tulis di atas:
"Kebiasaan
menyukai atau tidak menyukai sayur dan buah semua berawal dari dapur ibu."
Jadi ketika ada anggota
keluarga yang tidak menyukai sayur atau buah,pasti karena ibu membiasakan pola
makan yang tidak mengasup sayur dan buah. Saya jadi ingat dengan seorang teman
yang di rumahnya setiap hari mengolah ayam, tetapi minim sayur dan buah. Kalau
lah ada sayur, itu dibuat sedikit spesial buat ibunya yang menggemari sayur. Alasanya:
Anak-anak tidak suka sayur, maunya makan pakai ayam goreng. Padahal kebiasaan
seperti ini justru menjerumuskan, secara tidak sengaja ibu membuat kebiasaan
pola makan tidak sehat yang bisa dibawa si anak sampai dewasa, kata dr. Lily.
Kebiasaan masyarakat
yang tidak sehat ini tentu saja merugikan negara juga, tidak hanya masyarakat
secara pribadi. Terancam kualitas dan daya saing bagi usia produktif, biaya
pelayanan kesehatan yang ditanggung pemerintah untuk masyarakat alokasinya
semakin besar dari tahun ke tahun. Riset kesehatan tahun 2013 menunjukkan tren
penyakit tidak menular sebagai penyebab kematian semkain meningkat, dari 49.9%
paa tahun 2001 menjadi 59.5% di tahun 2007.
Sudah waktunya
masyarakat sadar diri, tidak hanya pemerintah yang sibuk mencanangkan ini itu,
tetapi masyarakat Indonesia belum menyadari. Karena memang penyakit tidak
menular sering tidak disadari, tahu-tahu penderita sudah menderita stadium
akut, seperti yang dialami alm adik ipar saya, meninggal mendadak.
Kaum ibu harus paham
mengenai:
- Konsumsi buah dan sayur
- Mengenakan keluarga dengan buah-buah lokal yang lebih murah sehingga terjangkau harganya
- Membuat ide bento buah agar menarik anak-anak yang sudah terlanjut tidak suka buah
- Mengolah menu dengan sayur dan buah seenak mungkin agar anak-anak mau mengkonsumsinya.
- Selain juga harus menerapkan gaya hidup sehat melalui gerakan CERDIK yang diinisiasikan oleh Kementerian Kesehatan RI:
- Ceck kesehatan berkala
- Enyahkan asap rokok
- Rajin beraktivitas fisik
- Diet seimbang
- Istirahat cukup
- Kelola stres
Ikan Tuna Sambal Matah
Bahan:
Ikan tuna bumbui garam
dan lada, lalu didrill
Buncis didrill
Sambal
Matah:
Bawang merah iris tipis
Cabe rawit merah potong
kecil-kecil
Daun jeruk iris halus
Apel potong dadu kecil
Siapkan satu sendok
minyak goreng fresh
Campurkan semua bahan
sambal, tambahkan garam, gula dan lada bubuk sesuai selera, aduk-aduk dan
lumurkan ke ikan tuna. Sajikan bersama buncis. Menu ini lengkap mengandung
sayur dan buah. Tidak lupa minumnya jus jambu merah yang dimix nanas madu,
segaaar.
8 komentar
makasih sahringnya, bermanfaat
ReplyDeleteSama-sama, mba
DeleteAnak-anak tuh kadang susah makan buah dan sayur nih mba. Tapi harus dibiasakan sejak dini ya. Makasih tulisannya mba ENi. Lengkap banget
ReplyDeleteMoga Ayyas suka buah yaaaa sama sayur
DeleteInfonya bagus, didukung dengan data gambar dan keterangannya. Sangat menarik untuk dibaca.
ReplyDeleteAlhamdullilah, terima kasih, mb Ayu
Deletedi rumah aku yang susah makan sayur semnatara anak dan suami suka hahaha padahal aku yang masak juga :p
ReplyDeleteWuaaah mau ikan tuna sambal matah nya. Sedap banget keliatannya.
ReplyDeleteBuah dan sayur aku jarang makan, duh harus perbanyak deh sekarang makan buah dan sayur biar sehat.