Museum Zoologi: seperti masuk dalam buku Ensiklopedia Hewan
Weekend kemarin
disertai dua hari libur nasional, jadilah long weekend buat anak-anak.
Kebetulan kita sudah punya rencana lama untuk main ke Bogor, beberapa kali ke
sana belum pernah ke Kebon Raya Bogor. Pernah sih nyaris masuk, sudah antri di
depan loket tapi mendadak hujan besar sekali sampai sore, jadi berjam-jam kita
cuma ‘canun’ plus berteduh di depan gerbang Kebun Raya Bogor yang megah itu.
Padahal jauh-jauh dari Jakarta,
setidaknya berkereta 45 menit ditambah
angkot.
Maka sabtu kemarin,
tanggal 8 Mei 2016 jadilah kita berangkat ke Bogor dengan naik kereta api ,
seorang bayar @Rp.2000, murahkan? Cuma karena pakai tiket elektrik jadi harus
membayar @Rp12.000, nanti begitu pulang tiket bisa kita tukarkan di loket
dengan uang @Rp.10.000.
Sebenarnya gak simpel
banget deh , harus antri menukarkan kartunya satu-satu. Kalau empat orang,
berarti empat kartu. Begitu juga kalau mau isi ulang, kenapa gak kayak busway
saja ya, satu kartu diisi ulang bisa buat rame-rame, sistemnya tinggal potong
sesuai harga tiket perorang , kan lebih simpel saat isi ulang. Sebenarnya kalau
kita sering naik kereta api, tiket ini tidak perlu ditukarkan uang lagi jadi
kalau mau kita pakai tinggal isi ulang saja. Cumaaa, karena kami tidak terlalu
sering naik kereta api, terutama anak-anak jadi ya antri deh tukar kartu.
BOGOR
Akhirnya setelah naik
kereta selama 25 menit Depok-Bogor, sampailah kita di Stasiun Bogor. Wah,
sepanjang perjalanan Pendar (17m) heboh banget, kalau dulu dia masih begitu
kecil jadi lebih banyak tidur atau ASI di kereta, kali ini dia sama sekali
tidak tidur-juga tidak ASI tapi heboh melihat pemandangan dari jendela,
bercanda dan Mba Lintang – Mas Pijar.
Begitu sampai stasiun
Bogor, jajan-jajan sebentar, beli roti Maryam, gemblong (gemblong yang di jual
di pinggir jalan dekat stasiun Bogor ini beda-rasanya jauh lebih lezat,
harganya Rp5000.- dapat 3 gemblong ukuran kecil), tahu, langsung deh cusss naik
angkot ke arah Kebun Raya Bogor (KRB). Seperti biasa Bogor macet banget padahal
jalan arah KRB sudah dibuat oneway. Duh, gara-gara oneway nih jadi muter plus
tragedi Pijar gak kuat naik angkot (mual), terpaksa kita turun di jalan buat
cari tempat rest dan makan (baru dateng makan).
Di sinilah terjadi
tragedi yang bikin betis cenut-cenut karena oneway itu ternyata menuju pintu
utama KRB jadi muter jauh. Jiyah...Pijar sini pakai acara minta turun dan jalan
kaki. Tapi akhirnya sampai juga kok, kali ini yang mau kita bahas langsung
Museum Zoologi ya... Kebun Raya Bogornya menyusul ^_^
MUSEUM ZOOLOGI
Untuk memasuki museum
Zoologi kita membayar karcis masuk sebesar Rp14.000 utuk turis domestik, untuk
turis asing sebesar Rp.25.000, tiket sudah termasuk ke KRB. Jarak museum
Zoologi dari pintu depan KRB sangat dekat.
Saat memasuki gedungnya
yang sebenarnya tidak terlalu luas, kita disuguhkan aneka hewan dari serangga
hingga hewan besar yang diawetkan. Ada berbagai macam kupu-kupu dalam
bingkai kaca yang sangat cantik, ada
hewan besar seperti badak, kerbau, gajah (untuk gajah hanya ada kepalanya yang
digantung di dinding, dll.
Hewan-hewan tersebut
dibuat seperti kondisi aslinya saat hidup, jadi ketika kita melihatnya seperti
melihat di kehidupan nyata saat mereka masih hidup. Selain hewan-hewan yang
diawetkan masih dalam bentuk sempurna, ada juga hewan-hewan yang berupa
kerangka.
Sayang, Pendar dalam
kondisi tertidur kalau terjaga pasti rusuh hahaha, secara dia sangat mengagumi
aneka hewan. Termasuk Kingkong yang wajahnya sangat seram, Pendar bukannya
takut justru takjub. Waktu itu kami melihatnya di Kebun Binatang Ragunan.
Selain aneka binatang
darat, di Zoologi ada juga paus biru. Tentu saja hewan ini hanya berupa kerangka
yang sangat besaaaaaaar, karena besarnya di bawah kerangka paus biru bagian
mulut dan perutnya diletakkan seperangkat meja yang muat 5 orang
dewasa...saaaayang ponsel buat fotonya lowbat jadi gak bisa ambil fotonya.
Selain kerangkanya, ada
juga balen paus biru yang besar-besar. Balen itu gunanya untuk menyaring
planton yang masuk ke mulut paus bersama air laut, karena air yang masuk akan
dibuang kembali. Sementara platon akan jadi menu yang lezat untuk paus biru...sungguh
Allah SWT maha besar ya, sebab paus biru memang tidak memiliki gigi.
“Aku sudah tahu, Bu,
paus biru tidak punya gigi,” kata Pijar saat Ibu bacakan tulisan yang berada
dibawah balen yang diawetkan. Balen itu mengisi rongga mulut Paus ada 250-500
buah...ckckckck kebayang besarnyakan? Sebab balen itu menyerupai semacam tulang
pipih dengan ujungnya yang mirip sapu, bayangkan kalau berjajar sebanyak
250-500 buah?
“Tahu dari mana, Pijar?”
“Film Finding Nemo,
tapi Mamas kira itu sapu karena kelihatannya halus gitu kalau di film..” kata
Pijar sambil memegangi balen yang diselubungi lapisan plastik tebal agar tidak
rusak jika dipegang-pegang pengunjung.
Asyik diskusi ini itu dengan anak-anak tentang binatang-binatang di museum Zoologi, membuat tidak terasa kalau hari beranjak sore. Kami pun sudah selesai bolak-balik mengelilingi museum Zoologi, Pendar masih
nyenyak tidur di pangkuan Ayahnya (Ayah akhirnya nyerah menunggu di luar karena
dari awal dapat jatah gendong Pendar), Pijar juga mulai menyerah-sudah berapa
kali dia mengelilingi museum Zoologi tadi, tapi Lintang...dia bolak-balik
menghilang karena atusiasnya dengan berbagai hewan yang menurutnya museum
Zoologi ini seperti buku Ensiklopedia Hewan wkwkwkkw.
Ayuk, Bunda...ajak putra-putri anda ke Museum Zoologi sekarang juga dan tunggu cerita selanjutnya tentang Kebun Raya Bogor.
12 komentar
museum zoologi memang bisa menjadi tempat belajar ttg berbagai macam hewan buat anak2 ya mba...
ReplyDeleteIya Mba Santy. Anak-anak jadi banyak tahu
Deleteanak-anaku suka diajak ke museum zoologi
ReplyDeleteSeru ya mba
Deleteaku nunggu kebun raya nya aj, kalo museum urung pernah kalo kebun raya lumayan lah, ijin motretr mehong haaaaa
ReplyDeleteGada ijin potret, bebas aja jeprat jepret hehehe
Deletemurah meriah dan anak hepi :D
ReplyDeleteIya, bener
DeletePingin kesini...
ReplyDeletemurah banget ya naik keretanya,2ribu^^
Sekarang naik kereta Depok - Bogor 3000k
DeleteSenang ya mba bisa main sambil belajar juga anak anak plus dibantuin gendong lagi sama hubby hihi #saluttt
ReplyDeleteIya,gak pernah gendong lama klo saya. Kan beraaaat...tugas si Ayah itu dari anak pertama
Delete